Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Terinspirasi 'Vina Cirebon', Pembunuhan di Yogyakarta Diskenariokan Kecelakaan
23 Agustus 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seorang pria di Kota Yogyakarta berinisial F atau Fendi (30) tewas setelah dianiaya sekelompok orang. Untuk menyamarkan kejahatan ini, para pelaku membuat skenario Fendi sebagai korban kecelakaan lalu lintas seperti dalam kasus 'Vina Cirebon'.
ADVERTISEMENT
"Mereka membuat skenario terinspirasi kasusnya Vina. Kok bisa seperti ini? Mereka melihat televisi, terinspirasi kasusnya Vina Cirebon," kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, saat konferensi pers di kantornya, Jumat (23/8).
Fendi ini sehari-hari bekerja serabutan. Terkadang dia jadi tukang/operator parkir di sejumlah lokasi. Fendi dianiaya beberapa kelompok tukang parkir pada Jumat (16/8) petang. Sebab, Fendi dituduh kerap mengadu domba kelompok tukang parkir.
"Pelaku (penganiayaan ini) tiga kelompok. Kelompok parkiran di MU futsal, kemudian kelompok parkir di Jemari dan kelompok parkiran yang di Lempuyangan," kata Probo.
Fendi disebut mengadu domba antara kelompok tukang parkir satu dengan yang lain. Ketiga kelompok yang disebut diadu tersebut kemudian saling komunikasi. Lalu, muncullah rasa marah di antara para kelompok tukang parkir ini.
ADVERTISEMENT
"Sehingga para tersangka dongkol karena diadu domba," kata Probo.
Dianiaya 15 Orang
Pada Jumat (16/8) sore, Fendi datang ke MU Futsal di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta. Di sana sudah ada beberapa orang dari kelompok tukang parkir MU Futsal dan Jemari. Mereka tengah membicarakan Fendi. Begitu tahu Fendi datang, Fendi lalu dianiaya.
"Kelompok (parkir) Lempuyangan dihubungi (lalu) ikut menganiaya," kata Probo.
Fendi dianiaya sejak pukul 16.00 hingga 22.00 WIB oleh 15 orang. Dia ditendang, dipukul, dihantam krat tempat bir, dipukul botol miras, hingga disulut dengan rokok di bagian wajah.
Penganiayaan tersebut membuat Fendi tak berdaya. Para pelaku tak ingin kejahatannya diketahui kemudian membuat skenario seolah-olah Fendi korban kecelakaan.
Fendi dibawa ke rumah sakit
Malam harinya, Fendi yang sudah luka parah dibawa ke Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi oleh para pelaku. Kepada dokter yang bertugas, pelaku menyebut Fendi merupakan korban kecelakaan. Mereka juga membawa motor Fendi yang sudah dirusak untuk meyakinkan Fendi korban kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2024 pukul 12.00 WIB korban dipindahkan dari Ruang IGD ke ruang ICU. Ayah Fendi — yang kemudian melapor ke polisi — mendapatkan penjelasan dari dokter RS Bethesda Lempuyangwangi bahwa korban mengalami luka pukulan benda tumpul di bagian kepala belakang sebelah kiri dan ada bekas sulutan rokok di wajah.
"Bahwa hasil visum et repertum sementara dengan kesimpulan sebab matinya akibat kekerasan tumpul pada kepala yang menyebabkan pendarahan di atas dan di bawah selaput keras serta di dalam otak," jelas Probo.
Ayah korban yang sebelumnya melaporkan peristiwa kecelakaan anaknya kemudian melapor dugaan pembunuhan ini ke Polresta Yogyakarta.
9 Orang Ditangkap
Polisi yang menerima laporan ayah Fendi kemudian melakukan penyelidikan. Salah satunya dengan mengecek CCTV di rumah sakit ketika pelaku mengantarkan Fendi. Hasilnya sembilan dari 15 pelaku berhasil ditangkap.
ADVERTISEMENT
Kesembilan pelaku yang ditangkap, yakni GRS alias Didit (45), YA (38), SP alias Kakung (43), SA alias Dalijo (29), RA alias Paijo (27), NG alias Bagong (31), YD alias Yudi (24), FA alias Pentol (28), AD alias Mbendol (25).
Probo mengatakan mereka akan disangkakan pasal campuran seperti pembunuhan berencana, penganiayaan yang menyebabkan matinya seseorang, hingga pencurian dengan kekerasan.
"Ancaman hukuman maksimal bisa seumur hidup tergantung peran masing-masing," tegas Probo.