Terlahir 1 Tangan, Siswa di Gunungkidul Ini Di-bully Dipatahkan Kelingkingnya

22 Februari 2024 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bullying di Korea Selatan. Foto: Rawpixel.com/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bullying di Korea Selatan. Foto: Rawpixel.com/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang siswa disabilitas di sebuah SMP Negeri di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul diduga jadi korban bullying hingga mengalami jari kelingkingnya patah. Siswa tersebut kini dirawat di RSUD Wonosari.
ADVERTISEMENT
"Kelingkingnya patah harus dioperasi pasang pen. Usianya 13 tahun kelas 1 SMP," kata orang tua korban, Wasido, ditemui wartawan di Gunungkidul, Kamis (22/2).
Wasido menuturkan, anaknya terlahir dengan satu tangan. Informasi yang dia dapat dari teman-teman sang anak peristiwa terjadi pada Rabu (21/2) kemarin, setelah zuhur.
Dia mengakui anaknya memang kerap mendapat ejekan dari rekan-rekannya. Namun, Wasido mengingatkan ke anaknya untuk tak menggubris ejekan tersebut dan lebih baik melapor ke guru.
"Awal mulanya sih kata teman-temannya saling ejek-ejekkan. Anak saya kan cacat dari lahir, tangannya cuma satu. Diejek temannya mungkin anak saya tidak terima atau bagaimana terus terjadi perkelahian," ujarnya.
Belum diketahui detail perkelahian itu. Informasinya tangan anaknya dipuntir atau diplintir oleh seorang siswa lain hingga jari kelingkingnya patah.
ADVERTISEMENT
"Kondisinya tadi sudah masuk ruang operasi. Terus saat mau dioperasi anak saya batuk terus enggak jadi dioperasi, besok lagi. Tadi habis rontgen," bebernya.
Wasido kini berharap yang terbaik bagi putranya. Dia pun mengaku sudah bertemu pihak sekolah dan keluarga terduga pelaku.
"Belum tahu (rencana ke depan). Tadi sudah ketemu di sekolah," katanya.
Sementara itu Dinas Pendidikan Gunungkidul telah mendapatkan informasi ini. "Akan segera kami tindak lanjuti," kata Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati dikonfirmasi wartawan.