Terminal Peti Kemas Priok Akan Dioperasikan Otomatis Pakai Robot

22 September 2017 18:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkat Muat di Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkat Muat di Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
PT Pelindo II akan membangun Terminal Peti Kemas Kalibaru Pelabuhan Utama Tanjung Priok atau New Priok Container Terminal (NPCT) 2 dan 3. Rencananya, seluruh kegiatan di terminal 2 dan terminal 3 ini akan bersifat digital.
ADVERTISEMENT
Menurut Senior Vice President Operations Pelindo II David Sirait, nantinya di kedua terminal bertaraf internasional tersebut akan dioperasikan secara otomatis. Artinya, dalam pengoperasiannya tidak menggunakan tenaga kerja manusia.
"Itu terminal 2 dan 3 rencananya akan fully automation. Di mana di terminalnya tidak ada 1 orang pun juga, semua menggunakan automation. Crane, pembuka sepatu container, truknya pun tidak pakai orang, menggunakan robot," kata David saat melakukan Conference Pers dalam acara IBDexpo di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (22/9).
Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
David mengatakan, perseroan telah menargetkan, kedua terminal ini bisa beroperasi di tahun 2019. Sebelumnya, perseroan telah mengoperasikan terminal kontainer (CT) 1 di tahun lalu.
"Sekarang kan baru terminal kontainer (CT) 1. Baru mulai sekarang, jadi kita bangun CT 2 dan CT 3. CT 1 sudah jadi, CT 2 dan CT 3 akan dioperasikan 2019 akhir," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan beroperasinya CT dan CT 3 dengan cara otomatis, ini akan menjadi pelabuhan pertama di Indonesia dengan menggunakan sistem otomatis. Sedangkan untuk di Asia, kata David, pelabuhan dengan sistem seperti ini telah diterapkan di China.
‎"Itu nomor 2 di Asia dan nomor 1 di Indonesia yang sudah menggunakan terminal fully automation. Jadi terminal peti kemas di negara lain semua sudah menuju ke fully automation. Sementra di tempat lain baru semi. Tapi sekarang fully automation sudah dilakukan di Qingdao China baru beroperasi awal tahun ini, kita sekarang mengikuti itu juga," katanya.
Menurut David, dengan menerapkan sistem otomatis maka dipastikan seluruh pekerjaan bongkar muat barang di pelabuhan terminal bisa lebih cepat. Sebab, seluruh pekerjaan akan dikerjakan secara otomatis.
ADVERTISEMENT
"Karena kapalnya sudah internasional, lokernya sudah internasional. Kalau kita pakai kapal-kapal yang sekarang tidak bisa pakai automation. Karena kapalnya sudah didesain sehingga kita pakai automation," ucapnya.