Ternyata Warga Surabaya yang Keracunan Satai & Gulai Daging Kurban 71 Orang

1 Juli 2023 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga Jalan Kalilom, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, masih menjalani perawatan di Puskesmas Tanah Kalikedinding usai keracunan olahan masakan daging kurban. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga Jalan Kalilom, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, masih menjalani perawatan di Puskesmas Tanah Kalikedinding usai keracunan olahan masakan daging kurban. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya, dr Era Kartikawati, mengatakan jumlah korban keracunan makanan olahan daging kurban di Kenjeran, Surabaya, mencapai 71 orang.
ADVERTISEMENT
45 dari 71 orang mengalami gejala ringan sehingga dirawat di rumah dengan pantauan puskesmas.
"26 orang masih menjalani di perawatan di puskesmas maupun di rumah sakit terdekat," kata Era saat dihubungi, Sabtu (1/7).
Yang di Puskesmas 14 orang, sedangkan di RS 12 orang.
RS yang merawat mereka adalah RSUD dr. Soewandhie dan RS Universitas Airlangga.
Sejumlah warga Jalan Kalilom, Kecamatan Kenjeran, Surabaya masih menjalani perawatan di Puskesmas Tanah Kalikedinding usai keracunan olahan masakan daging kurban. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Era menjelaskan, keracunan massal ini bermula saat warga Jalan Kalilom itu menggelar tasyakuran pada Kamis (29/6).
"Jumat pagi jam 02.00 WIB, ada yang mulai muntah, diare, panas," jelasnya.
Sekitar pukul 16.00 WIB, pihak Puskesmas menyatakan para warga itu keracunan makanan yang diolah dari daging kurban.
"Kita temukan harus dirujuk, langsung kami rujuk ke rumah sakit, ada yang kami rujuk ke Puskesmas, siaga di Puskesmas. Sampai ini tadi masih ada yang masuk," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, petugas telah mengambil sampel masakan olahan daging kurban seperti gulai hingga krengsengan yang dimakan korban untuk diteliti.
"Diduga memang dari makanan pada saat acara, karena semua makan. Untuk kepastian belum, tapi sudah mengambil sampel gulai, krengsengan, satai sudah dikirim ke BBLK hari ini," tandasnya.