Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Teror Penembakan yang Mengguncang Lapas Pekanbaru
10 Juli 2018 8:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari foto yang didapat kumparan, kaca ruangan telah pecah saat diperiksa sekitar pukul 07.25 WIB.
Di sekitar lokasi penembakan, polisi menemukan dua buah selongsong dan satu proyektil peluru. Keduanya menjadi barang bukti polisi untuk menyelidiki senjata jenis apa yang digunakan pelaku saat melakukan aksinya.
Saat awal kejadian, dua petugas pengamanan lapas berinisial R dan W, mengaku mendengar suara letusan dari arah luar lapas. Mereka pun segera memeriksa keadaan sekitar. Namun, tak ditemukan jejak suara dan tanda-tanda keributan saat mereka menghampiri sumber suara.
Pukul 04.00 WIB, mereka kembali mendengar letusan sebanyak 4 kali. Para petugas itu kembali memeriksa dan menyisir lokasi untuk mengantisipasi keamanan. Namun lagi-lagi tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan dan sumber suara, keduanya kembali fokus menjaga keamanan dalam lapas.
ADVERTISEMENT
"Peristiwa penembakan lapas Pekanbaru telah kami laporkan kepada pihak kepolisian, saat ini dalam tahap penyelidikan untuk mengetahui motifnya, apakah akibat dari peristiwa penggagalan masuknya narkoba ke dalam lapas oleh petugas Pintu Pengamanan Utama (P2U) atau motif lain," Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Ditjen PAS, Ade Kusmanto.
Dikutip dari Antara polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (9/7). Saat olah TKP, Penyidik menggunakan alat sejenis laser untuk mengetahui dari mana arah tembakan berasal. Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengatakan pihaknya telah mengantongi 3 rekaman kamera pemantau (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu Dirjen PAS Sri Puguh Utami mengatakan akan mendalami peristiwa penembakan ini setelah berhembusnya kabar yang menyebut penembakan tersebut dipicu oleh keberadaan tahanan kasus narkoba di Lapas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini masih perlu pendalaman laporan banyak faktor, tidak hanya ditemukan sabu itu kemudian dilakukan tindakan kemudian terjadi itu. Jadi tidak serta merta kami memberi pasti itu, sekarang masih dilakukan pendalaman," kata Sri di Kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/7).
Sri menyebut temuan sementara dari tim di lapangan terkait peristiwa ini adalah akibat terjadi pengetatan pengamanan di dalam lapas pekanbaru akibat ditemukan adanya sabu. "Karena ada pengetatan terhadap temuan itu berdampak kepada perlawanan," katanya.
Belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian soal perkembangan kasus penembakan ini. Hingga saat ini Kapolres Pekanbaru Kombes Pol Susanto belum merespons ketika dimintai keterangan.