news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Teroris yang Ditangkap di Jakarta Anggota hingga Simpatisan FPI

3 April 2021 19:30 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Husein Hasni, teroris yang ditangkap di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Husein Hasni, teroris yang ditangkap di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi turut menangkap 6 teroris di Jakarta sehari setelah bom Katedral Makassar meledak. Polisi juga mengamankan 5 bom aktif dan bahan baku bom lainnya.
ADVERTISEMENT
Mereka yang ditangkap, yakni Husein Hasni, Ahmad Junaedi, Bambang, Wiloso Jati, Zulaimi Agus, dan Nabil.
Mereka sudah diperiksa Densus 88 Satwil Jakarta bersama Polda Metro Jaya. Informasi yang dihimpun kumparan, Jumat (2/4) dari hasil pemeriksaan para tersangka, mereka yang ditangkap merupakan anggota FPI dan simpatisan FPI.
Barang bukti penangkapan 4 teroris di Condet dan Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
Sang promotor aksi, Husein Hasni sudah bergabung dengan FPI sejak 2010. Dia bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Jihad FPI Jakarta Timur sebelum akhirnya lengser karena konflik dengan pimpinan FPI DKI.
KTA dan seragam FPI yang disita polisi juga milik Husein.
Barang bukti penangkapan 4 teroris di Condet dan Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
Setelah FPI bubar, Husein memimpin majelis Yasin Wa Ratib dan menggelar pengajian seminggu sekali. Pengajian inilah yang akhirnya menjadi wadah bagi mereka untuk merencanakan aksi peledakan bom.
ADVERTISEMENT
"Perencanaan sasaran toko usaha orang China (Industri China) dan mobil patroli polisi," kata Husien dalam video yang diperoleh kumparan.
Lalu ada Wiloso Jati. Jati ikut dalam sejumlah pertemuan, termasuk pembahasan cara membuat bom dengan Husein. Dari video yang didapat kumparan, Jati merupakan anggota laskar FPI.
"Saya Wiloso Jati, saya anggota FPI jabatan terkahir sebagai laskar di DPC Jagakarsa tahun 2019. Saya bergabung dengan kelompok Abu Husein pascapenangkapan Habib Rizieq Syihab, dan pembubaran FPI," kata Wiloso Jati dalam video tersebut.
Kemudian, ada Bambang Setiono. Peran Bambang tak kalah penting dalam kelompok ini.
Dia mengaku bisa membuat bom kepada Husein. Tapi, tak kunjung terwujud.
Bambang lalu menggandeng Zulaimi Agus yang kemudian ditangkap di Cibarusah, Bekasi.
ADVERTISEMENT
Bambang memang mengaku baru menjadi simpatisan FPI pada Desember 2020. Dia juga langsung bergabung dengan majelis pimpinan Husein.
"Pencanangan aksi penyerangan SPBU dengan menggunakan bom molotov untuk menuntut bebas HRS," kata Bambang.
Kemudian Ahmad Junaidi mengaku sebagai simpatisan FPI sejak HRS pulang ke Indonesia. Dia juga tergabung dalam pengajian Yasin dan waratib di bawah pimpinan Husein Al Hasni di Condet, Jakarta Timur. Ia juga terlibat dalam menyiapkan bahan peledak.
Lalu Zulaimi Agus bergabung dengan FPI Kabupaten Bekasi pada 2019. Ia menjabat sebagai Wakabid Jihad Bekasi.
"Saya gabung yasin waratib diajak Bambang alias Abi dikenalkan Habib Husein diajarkan buat TATP itu kepada Habib Husein, Jeri, Malik Nofal, di rumah Habib Husein di garasi," kata Zulaimi.
ADVERTISEMENT
Ada satu nama lagi yang ditangkap polisi terkait kelompok ini. Namanya, Nabil Abdillah Aljufri.
Nabil hadir dalam pertemuan dengan pelaku lainnya di Sukabumi untuk mengisi ilmu kebal sebelum melakukan aksi teror.
Nabil juga mengetahui rencana pengiriman barang ke DPC dan DPW FPI.
Nabil Abdullah Aljufri teroris yang ditangkap di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa