Teroris yang Ditangkap di Lumajang Terpapar Radikalisme dan Direkrut JAD

9 September 2022 14:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi kawasan rumah FS di Denpasar, Bali, terduga teroris yang ditangkap di Lumajang. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Situasi kawasan rumah FS di Denpasar, Bali, terduga teroris yang ditangkap di Lumajang. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Densus 88 Anti Teror Polri menangkap seorang teroris berinisial FS (28) di Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (6/9). FS ternyata lahir dan besar di Kota Denpasar, Bali.
ADVERTISEMENT
Kepala Satgaswil Bali Densus 88 Anti Teror Kombes Pol Ketut Widhiarto mengatakan, dalam kasus ini, FS telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah (ditetapkan sebagai tersangka)," katanya saat dihubungi, Jumat (9/9).
Widhiarto mengatakan, FS diduga berkaitan dengan jaringan teroris Ansharut Daulah (JAD). JAD merupakan kelompok pendukung jaringan terorisme ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria.
"Disebut sebagai kelompok [Jemaah] Ansharut Daullah (JAD) atau Pendukung ISIS," katanya.
Widhiarto mengatakan, FS diduga terlibat jaringan terorisme akibat terpapar radikalisme melalui media sosial. FS direkrut jaringan terorisme itu dengan menyatakan sumpah setia kepada pimpinan ISIS secara online.
"Mereka terpapar radikalisme melalui media sosial, dan terekrut secara online. Perekrutan itu diwujudkan dalam bentuk Bai'at (sumpah setia) kepada Pimpinan ISIS yang juga dilaksanakan secara online,"katanya.
ADVERTISEMENT
Widhiarto tak membeberkan sejak kapan serta motif FS terlibat jaringan teroris. Hal ini karena memberikan penjelasan selanjutnya berada di Densus 88 Anti Teror Jawa Timur dan Mabes Polri. Demikian juga barang yang disita dari rumah FS di Jalan Satelit, Kota Denpasar.
"Saya belum tahu karena yang tangkap kan Jatim. Sepertinya sudah ada penggeledahan oleh tim dari Jatim. Saya tidak tahu apa saja yang disita karena kebetulan saya sedang bertugas di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, ibu dari FS yang berinisial ST (59) mengatakan, FS memang lebih sering aktif mengikuti ibadah di masjid dibandingkan musala di kompleks perumahan. Entah sejak kapan, ST melihat mulai aktif ikut pengajian secara online. ST tak pernah bertanya demi menjaga privasi anaknya.
ADVERTISEMENT
"Itu dah kan ikut pengajian di online, saya enggak tahu kan saya orang tua enggak ngerti lah anak-anak ya urusannya masing-masing sudah saya enggak tahu," katanya.
FS merupakan tamatan sarjana sipil dari sebuah Politeknik di Bali. FS lalu bekerja sebagai mandor proyek di sebuah perusahan infrastruktur kurang lebih lima tahun.
FS beberapa kali menjadi mandor proyek perumahan di Bali. FS sempat bekerja di Dompu, Nusa Tenggara Barat tahun 2021 lalu. FS memboyong anak dan istrinya. FS kembali ke Denpasar pada awal tahun 2022 lalu.
"Pulang seminggu langsung tugas di Lumajang. Nanti habis dari Lumajang berencana pulang ke Bali. Dia sudah beli tiket pulang hari Minggu kemarin hangus sudah tiketnya lalu berangkat ke Cirebon (Jawa Barat) bangun irigasi," katanya.
ADVERTISEMENT