Terowongan Nanjung Dibuka, Emil Klaim Banjir Kabupaten Bandung Surut

19 Desember 2019 16:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka Konferensi Musik Indonesia ke-2 di Soreang, Kabupaten Bandung.  Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka Konferensi Musik Indonesia ke-2 di Soreang, Kabupaten Bandung. Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil memastikan banjir yang terjadi di kawasan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, mulai surut. Menurutnya, hal ini karena dibukanya satu Terowongan Nanjung yang berfungsi untuk mengatasi banjir.
ADVERTISEMENT
"Ya, sama juga saya laporkan kemarin Terowongan Nanjung sudah dibuka, disaksikan juga oleh Pangdam sehingga surutnya air Dayeuhkolot luar biasa cepat dari sebelumnya," kata Emil di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Kamis (19/12).
Warga melintasi banjir di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Emil mengatakan, Terowongan Nanjung yang terdiri dari dua terowongan dibuka secara manual pada Rabu (18/12). Namun, baru satu terowongan yang dibuka, karena terowongan satu lagi masih dalam proses penyelesaian.
Emil telah memberi perintah agar terowongan dibuka dalam kondisi darurat, seperti banjir yang terjadi kemarin. Sehingga genangan air dapat segera surut dengan cepat.
"Sudah saya perintahkan di mana ada emergency (terowongan dibuka)," ujar dia.
Warga bepergian dengan perahu saat melintasi jalan yang terendam banjir di Dayeuhkolot, Bandung. Foto: AFP/TIMUR MATAHARI
Meski demikian, Emil tetap mengimbau kepada warga untuk berhati-hari dalam menghadapi musim hujan karena rawan terjadi bencana. Dia meminta kepada kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota agar memastikan saluran air dalam keadaan bersih, sehingga tak menyumbat aliran air.
ADVERTISEMENT
"Kemudian saya titip, kemarin juga cuaca hujan begitu besar, warga agar berhati-hati, titip kepala daerah tingkat dua untuk memastikan saluran-saluran air di kota-kota untuk segera diantisipasi jangan sampai ada banjir cileuncang (banjir besar yang meluap) atau yang membahayakan," pungkas dia.
Warga menggunakan perahu melintasi banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Banjir di kawasan Dayeuhkolot terjadi sejak Selasa (17/12), akibat intensitas hujan yang tinggi. Selain Dayeuhkolot, banjir juga terjadi di 4 kecamatan, yakni Ciparay, Baleendah, Bojongsoang, dan Banjaran.
Di beberapa titik, ketinggian air mencapai 10 hingga 50 sentimeter sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan roda dua.