Tersangka Penikaman Ingin Balas Charlie Hebdo soal Kartun Nabi Muhammad

27 September 2020 2:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemadam kebakaran Prancis mengevakuasi salah satu dari beberapa orang yang terluka akibat penyerangan di kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Foto: Alain Jocard/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran Prancis mengevakuasi salah satu dari beberapa orang yang terluka akibat penyerangan di kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Foto: Alain Jocard/AFP
ADVERTISEMENT
Tersangka penikaman di dekat bekas kantor tabloid Charlie Hebdo, Paris, pada Jumat (25/9) diungkap ke publik. Ia adalah seorang pemuda kelahiran Pakistan.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Minggu (27/9), Penyidik mengatakan, pemuda berusia 18 tahun ini mengaku telah menikam dua orang dengan pisau di lokasi kejadian.
Kepada penyidik, pemuda ini mengatakan, alasan tindakannya dalam konteks penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad. Ia ingin membalas penerbitan kartun Nabi Muhammad yang dilakukan tabloid mingguan satir Charlie Hebdo pada Januari 2015.
Serangan yang dilakukan pemuda ini terjadi tiga minggu setelah persidangan terhadap tersangka teror yang menewaskan 17 orang di kantor Charlie Hebdo pada 2015 akibat publikasi kartun Nabi Muhammad.
Petugas polisi Prancis bergegas ke tempat kejadian penyerangan di dekat bekas kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Foto: Alain Jocard/AFP
Polisi meyakini pemuda ini melakukan aksinya sendirian. Seorang sumber yang terlibat dalam penyelidikan aksi serangan ini mengatakan, pemuda ini bertanggung jawab atas tindakannya.
Namun saat ini, sudah 8 orang lainnya ditahan terkait aksi serangan pemuda ini. Dua orang di antaranya yang ditangkap pada Sabtu (26/9) adalah adik laki-laki tersangka dan kenalannya.
ADVERTISEMENT
Sebanyak empat orang terluka akibat serangan ini. Sebanyak dua di antaranya dalam kondisi kritis, namun nyawanya bisa tertolong karena langsung dilarikan ke rumah sakit.
Orang-orang yang terluka akibat serangan pemuda ini adalah karyawan agensi produksi TV pemenang hadiah Premieres Lignes, yang kantornya berada di blok gedung yang sama dengan bekas kantor Charlie Hebdo.
Ilustrasi tabloid asal Prancis, Charlie Hebdo. Foto: Eric Feferberg/AFP
Para korban salah sasaran ini saat kejadian tengah berada di luar kantor untuk sekedar merokok dan seketika langsung menjadi sasaran. Pemuda ini menganggap kantor Charlie Hebdo masih berada di lokasi itu.
Tabloid Charlie Hebdo pindah kantor setelah serangan pada 2015 dan alamatnya saat ini dirahasiakan untuk alasan keamanan.
Sementara, tersangka baru tiga tahun tinggal di Paris. Ia terakhir tinggal bersama lima orang kerabat --yang kini ikut ditahan-- di sebuah apartemen di Pantin, pinggiran utara Paris.
ADVERTISEMENT
Kini, tersangka tinggal di sebuah flat kecil apartemen di daerah yang sama. Selama ini, tetangga menilai tersangka adalah seorang yang baik.
"Dia sangat sopan. Saya sering melihatnya duduk di tangga dengan teleponnya. Dia membantu saya membawa belanjaan saya," kata seorang tetangga, Josiane.
Petugas polisi Prancis bergegas ke tempat kejadian penyerangan di dekat bekas kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Foto: Alain Jocard/AFP
Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan di depan Majelis Umum PBB pada Jumat (25/9) telah menyampaikan sikapnya terhadap kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan Charlie Hebdo. Ia mengutuk keras publikasi ini.
Ia mendesak PBB agar melawan segala sesuatu yang dapat meningkatkan Islamofobia.
"Kami menekankan bahwa provokasi yang disengaja dan hasutan untuk membenci dan kekerasan harus dilarang secara universal. Majelis ini harus mendeklarasikan hari internasional untuk memerangi Islamofobia dan membangun koalisi untuk melawan momok ini," kata Khan.
ADVERTISEMENT
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona