Tertunda 2 Bulan, Ukraina Sepakat Beri Hak Pengelolaan Mineral ke AS

1 Mei 2025 11:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri Key Square Group, Scott Bessent, berbicara dalam sebuah acara kampanye untuk calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS, Donald Trump, di Asheville, North Carolina, AS, 14 Agustus 2024. Foto: Jonathan Drake/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Key Square Group, Scott Bessent, berbicara dalam sebuah acara kampanye untuk calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS, Donald Trump, di Asheville, North Carolina, AS, 14 Agustus 2024. Foto: Jonathan Drake/REUTERS
ADVERTISEMENT
AS dan Ukraina pada Rabu (30/4) akhirnya menandatangani kesepakatan mineral setelah tertunda 2 bulan. Pemerintahan Presiden Donald Trump menyebut kesepakatan ini sebagai komitmen baru AS kepada Kiev setelah bantuan militer berakhir.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Kamis (1/5), Ukraina mengatakan pihaknya mengamankan kepentingan utama setelah negosiasi, termasuk kedaulatan penuh atas mineralnya sendiri yang penting bagi teknologi baru dan sebagian besar belum dimanfaatkan.
Trump awalnya menuntut hak atas kekayaan mineral sebagai kompensasi atas bantuan senjata AS yang dikirim ke Ukraina di bawah pemerintahan Joe Biden, setelah Rusia memulai invasi ke Ukraina 3 tahun lalu.
Meski sempat ragu, Ukraina akhirnya menerima kesepakatan mineral sebagai cara untuk mengamankan investasi jangka panjang AS. Sebab, Trump mencoba secara drastis mengurangi komitmen keamanan AS di dunia.
Kesepakatan mineral itu diumumkan di Washington oleh Menteri Keuangan Scott Bessent. Ia mengatakan, kesepakatan itu menunjukkan komitmen kedua belah pihak atas perdamaian dan kemakmuran abadi di Ukraina.
ADVERTISEMENT
"Kesepakatan ini memberi sinyal yang jelas kepada Rusia bahwa pemerintahan Trump berkomitmen atas proses perdamaian yang berpusat pada Ukraina yang bebas, berdaulat, dan makmur dalam jangka panjang," kata Bessent.
"Dan untuk lebih jelasnya, tidak ada negara atau orang yang membiayai atau memasok mesin perang Rusia yang akan diizinkan untuk mendapat keuntungan dari rekonstruksi Ukraina," lanjutnya.
Pernyataan Kementerian Keuangan secara khusus menyinggung invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.

Respons Ukraina

Di Kiev, Perdana Menteri Denys Shmygal mengatakan kesepakatan itu baik, setara, dan menguntungkan.
Shmygal mengatakan kedua negara akan membentuk Dana Investasi Rekonstruksi. Masing-masing pihak akan memiliki hak suara yang sama dan Ukraina akan mempertahankan kendali penuh atas lapisan bawah tanah, infrastruktur, dan sumber daya alamnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan Ukraina tidak akan diminta untuk membayar utang apa pun miliaran dolar dukungan AS sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
"Keuntungan dana tersebut akan diinvestasikan kembali secara eksklusif di Ukraina," katanya.
Menteri Ekonomi Ukraina Yulia Svyrydenkio mengatakan kesepakatan itu akan membiayai proyek mineral, minyak, dan gas.
"Serta infrastruktur atau pemrosesan terkait," katanya.
Trump awalnya menginginkan kekayaan mineral senilai USD 500 miliar -- sekitar 4 kali dari yang disumbangkan AS ke Ukraina sejak perang.