Terungkap Cara Kolonel P dkk Buang Jasad Sejoli Tabrakan Nagreg ke Sungai Serayu

3 Januari 2022 16:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Reka adegan pembuangan jasad korban tabrakan Nagrek di atas Jembatan Kali Tajum, Banyumas, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Reka adegan pembuangan jasad korban tabrakan Nagrek di atas Jembatan Kali Tajum, Banyumas, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) menggelar rekonstruksi pembunuhan sejoli korban kecelakaan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rekonstruksi digelar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Senin (3/1).
ADVERTISEMENT
Banyumas menjadi lokasi 3 prajurit TNI pelaku pembunuhan membuang jasad Handi Harisaputra (18) dan Salsabila (14). Rekonstruksi dengan adegan pembuangan jasad dilakukan di atas Jembatan Sungai Tajum, di Desa Menganti, Kecamatan Rawalo.
Sungai Tajum merupakan anak aliran Sungai Serayu tempat jasad sejoli ini ditemukan.
Reka adegan pembuangan jasad korban tabrakan Nagrek di atas Jembatan Kali Tajum, Banyumas, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Jembatan itu berdiri di atas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Reka adegan di atas jembatan ini memakan waktu sekitar 20 menit. Mulai pukul 14.06 hingga pukul 14.26 WIB.
Tiga tersangka yakni Kolonel Priyanto, Kopda DA dan Kopda Ahmad dihadirkan secara langsung. Ketiganya memakai baju tahanan militer berwarna kuning.
Rekonstruksi tersebut juga dijaga ketat aparat gabungan dari PM dan polisi. Warga hanya bisa melihat dari jarak jauh.
Reka adegan pembuangan jasad korban tabrakan Nagrek di atas Jembatan Kali Tajum, Banyumas, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Dalam reka adegan itu, terungkap tiga prajurit TNI AD itu datang dari arah selatan (Cilacap) menggunakan mobil pengganti, Isuzu Panther warna hitam dengan nopol B 300 Q.
ADVERTISEMENT
Sampai di tengah jembatan, ketiganya lantas berhenti. Korban Salsabila dibuang dari sisi barat jembatan dengan posisi kepala terlebih dahulu.
Sementara Handi, kekasihnya, dibuang di titik yang sama namun dengan posisi kaki terlebih dahulu.
Reka adegan pembuangan jasad korban tabrakan Nagrek di atas Jembatan Kali Tajum, Banyumas, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudussy mengatakan, pihak kepolisian hanya membantu melakukan pengamanan di sekitar lokasi saat rekonstruksi pembunuhan.
"Benar ada rekonstruksi di jembatan Desa Manganti, Banyumas. Polri hanya membantu pengamanan saja, pelaksanaan sepenuhnya dari Puspom TNI AD, Denpom Jaya, Siliwangi dan Diponegoro," kata Iqbal.
Petugas membawa tersangka dengan inisial P saat rekonstruksi kecelakaan tabrak lari di Jalan Nasional III, Desa Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (3/1/2022). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
Pembunuhan ini bermula saat kedua korban ditabrak mobil yang dikendarai Kolonel P dkk pada 8 Desember lalu di Nagreg.
Masyarakat di sekitar lokasi kecelakaan sempat mengira korban akan dibawa ke rumah sakit oleh para pelaku, namun pihak keluarga tak kunjung menemukan kedua korban di seluruh rumah sakit. Baru pada 11 Desember kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dua lokasi berbeda.
ADVERTISEMENT
Handi Harisaputra ditemukan di Sungai Serayu, Banyumas. Sementara jasad Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, Cilacap. Lokasi tabrakan dan lokasi penemuan jasad berjarak sangat jauh, lebih 200 kilometer.
Hasil autopsi menyebut, korban Salsabila tewas saat kecelakaan karena luka parah di bagian kepala akibat benturan keras. Sementara Hendi diduga dibuang ke sungai dalam kondisi hidup, hal ini berdasarkan temuan pasir yang memenuhi saluran pernapasan korban.