Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Terungkap Eks Ketua PN Surabaya Minta Jatah Kasus Ronald Tannur: Jangan Lupa Aku
3 Maret 2025 20:41 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, Rudi Suparmono, ternyata diduga sempat meminta jatah suap vonis bebas Ronald Tannur. Ia akhirnya diduga mendapatkan bagian sejumlah SGD 20 ribu.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh hakim pemvonis bebas Ronald Tannur, Mangapul, saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara suap vonis bebas Ronald Tannur di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (3/3).
Mangapul adalah Hakim PN Surabaya yang memvonis bebas Ronald Tannur. Dia bersaksi untuk terdakwa eks pejabat Mahkamah Agung, Zarof Ricar; pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat; dan ibu Ronald Tannur, Meirizka Widjaja.
Dalam kesaksiannya, Mangapul mengakui mendapat SGD 140 ribu dari Lisa sebagai uang terima kasih terkait vonis bebas Ronald Tannur. Uang tersebut pun dibagikan ke dua hakim lainnya, Erintuah Damanik dan Heru Hanindyo, yang termasuk majelis yang memvonis bebas Ronald Tannur.
Mangapul dan Heru masing-masing mendapat bagian SGD 36 ribu. Sementara Erintuah yang berlaku sebagai Ketua Majelis Hakim mendapatkan SGD 38 ribu. Tak hanya itu, uang tersebut juga disisihkan untuk dibagi ke Rudi Suparmono.
ADVERTISEMENT
"Berapa yang disisihkan?" tanya jaksa.
"SGD 20 ribu. SGD 10 ribu untuk panitera pengganti, Pak Siswanto. Nah sisanya kami bagi tiga. Jadi saya dapat SGD 36 ribu, berdua, sisa SGD 38 (ribu) sama beliau (Erintuah)," jawab Mangapul.
Menurut Mangapul, uang tersebut sengaja disisihkan karena kerap kali Rudi memberikan kode minta jatah. Rudi menyampaikan hal tersebut kepada Erintuah.
Dalam kasus ini, Rudi berperan menunjuk Mangapul, Erintuah, dan Heru, menjadi majelis hakim yang menangani perkara Ronald Tannur.
"Pak Rudi dengan bercanda atau apa, dia (Erintuah) cerita, 'eh jangan lupa aku, jangan lupa aku', begitu. Kalau ada ininya maksudnya uang terima kasihnya 'jangan lupakan aku'. Jadi langsung beliau menyatakan 'udah kita sisihkan sama Pak Ketua, Pak Rudi 20 (ribu SGD)," beber Mangapul.
ADVERTISEMENT
Belum ada keterangan dari Rudi mengenai dugaan tersebut. Saat ini, dia sudah dijerat sebagai tersangka dan ditahan Kejagung.
Awal Perkenalan Mangapul dan Lisa
Dalam sidang tersebut, Mangapul juga membeberkan awal mula perkenalannya dengan Lisa Rachmat. Perkenalan mereka terjadi pada sekitar Desember 2023 lalu saat bertemu di apartemennya di kawasan Surabaya.
"Saya kenal pertama kali dan seumur hidup saya pada saat dia datang ke apartemen saya melalui Jefry. Jefry yang mengenalkan saya pada saat saya di kantor, menelepon saya sore hari. itu saya lupa tanggalnya. bulannya saya ingat bulan Desember 2023," ujar Mangapul.
Mangapul tak ambil pusing. Ia pun mengizinkan Lisa untuk datang ke apartemennya dengan tujuan berkenalan.
"Jadi waktu itu hanya sekadar berkenalan saja, dia mengenalkan diri seorang pengacara dan saya sering bersidang di Jakarta. Dan dia mengatakan dia orang penduduk di Surabaya dan dia banyak kenal katanya orang orang dari Mahkamah Agung, Kejaksaan, dan juga di Mabes Polri. Hanya itu saja sekadar itu," ungkap Mangapul.
ADVERTISEMENT
"Tadi saudara sampaikan mengenal melalui Jefry? Jefry ini siapa?" cecar jaksa.
"Jefry ini dia sebelumnya pernah sebagai... bukan honorer ya, kan waktu itu ada saudaranya Pak Martin Ginting, hakim bertugas di situ sebelumnya, sebelum saya dinas di PN Surabaya," jawab Mangapul.
Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur
Kasus Tannur ini sudah diadili hingga tingkat kasasi. Di tingkat itu, Tannur divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Dalam putusan itu, terdapat satu hakim yang berbeda pendapat (dissenting opinion), yakni Hakim Agung Soesilo.
Kasasi tersebut menganulir vonis bebas yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim PN Surabaya. Putusan tersebut kemudian terindikasi kuat ada suap di baliknya hingga ketiga hakim PN Surabaya menjadi terdakwa.
ADVERTISEMENT
Belakangan, dalam pengembangan kasus dugaan suap terkait vonis bebas itu, Lisa disebut juga mengupayakan mengatur vonis kasasi. Ia kemudian didakwa melakukan pemufakatan jahat bersama Zarof dengan memberi suap sebesar Rp 5 miliar kepada Ketua Majelis Hakim yang mengadili kasasi Ronald Tannur, yakni Hakim Agung Soesilo.
Jaksa menyebut, bahwa upaya Zarof dan Lisa Rachmat ini dilakukan untuk mempengaruhi hakim di tingkat kasasi agar bisa menjatuhi vonis bebas terhadap Ronald Tannur.
Selain itu, Lisa juga didakwa menyuap hakim PN Surabaya senilai Rp 4,7 miliar. Suap itu ditujukan agar Ronald Tannur divonis bebas oleh hakim PN Surabaya dalam kasus pembunuhan Dini Sera.
Akibat perbuatannya, Zarof didakwa melanggar Pasal 6 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf a jo Pasal 15 jo Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).
ADVERTISEMENT