Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
Terungkap PPATK Lapor soal PPDS Undip Sejak 2022 tapi Tak Digubris
18 September 2024 13:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PPATK mengaku sudah mengirimkan laporan hasil analisis terkait Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) ke KPK sejak 2020. Namun laporan itu tak digubris alias dicueki.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap saat Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, dicecar oleh Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, ketika menjalani tes wawancara Capim KPK.
"Tadi (pernyataan) pak Pahala menarik, 'Bagusnya semua kembali saling lapor'. Saya catat itu, bagus. Tapi faktanya laporan PPATK saja dicuekin banyak," kata Ivan di Kemensetneg, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).
Ivan lalu mengambil contoh beberapa kasus yang sedang jadi sorotan belakangan ini. Termasuk soal adanya dugaan bullying berupa pungutan yang dibebankan ke mahasiswa baru PPDS Undip.
"Bapak paham kasus-kasus yang bubbling belakangan ini, begitu kita cek laporannya sudah banyak di KPK," ucap Ivan.
"Lalu PPDS itu yang terjadi di Undip itu kami sudah lapor di tahun 2022, di kampus lain, sistemik. Menunggu bunuh diri dulu baru kita bereaksi, gitu?" cecar Ivan.
Merespons pertanyaan Ivan, Pahala mengakui laporan PPATK sangat berguna bagi KPK untuk mengungkap suatu perkara. Ia mencontohkan seperti kasus Rafael Alun Trisambodo hingga Andhi Pramono yang terungkap berkat laporan PPATK.
ADVERTISEMENT
Namun, ia mengakui adanya miskoordinasi terkait penanganan laporan yang masuk dari PPATK ke KPK.
"Jadi saya mesti mengakui pak, bukan periode ini saja, periode sebelumnya pun laporan PPATK selalu beredar ke mana-mana, udah sempat disebut satgasnya," ujar Pahala.
"Dan saya janji pak, kalau saya terpilih, laporan PPATK saya akan prioritaskan," tegasnya.