Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Terungkapnya Aksi Cabul di Ponpes Jaktim: Berawal dari Santri Ingin Bakar Ponpes
21 Januari 2025 16:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Guru dan pimpinan Pondok Pesantren Ad-Diniyah berinisial C dan MCN di Duren Sawit, Jakarta Timur, ditangkap polisi karena mencabuli lima santri laki-laki yang masih berada di bawah umur.
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga di sekitar pondok pesantren, Kumkum (50), mengatakan aksi pencabulan itu pertama kali terungkap saat salah seorang korban yang dikenal pendiam tiba-tiba mengaku ingin membakar pondok pesantren ketika ditanya cita-cita setelah lulus. Hal tersebut dikatakan korban kepada ibundanya.
"Ditanya katanya 'Kalau nanti udah lulus pesantren mau jadi apa? Mau apa?'. Cita-citanya 'Mau bakar pesantren', katanya gitu. Kan si orang tua curiga terus dicari tahu, padahal sosok anaknya pendiam," kata Kumkum ketika ditemui, Selasa (21/1).
Selain perkataan korban yang mengejutkan, ibunda dari korban juga melihat perubahan perilaku dari anaknya. Hal itu membuat ibunda korban curiga dan mencari informasi hingga mendapat kabar bahwa anaknya menjadi korban pencabulan.
"Ibu itu mualaf, suaminya meninggal terus anaknya dimasukin pesantren biar bener, katanya," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Adapun di Pondok Pesantren Ad-Diniyah, sambung Kumkum, terdapat sekitar 30 santri yang menimba ilmu. Seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar dari mereka bukan berasal dari Jakarta Timur.
"Kebanyakan orang luar," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, aksi cabul itu dilakukan oleh dua pelaku dengan modus meminta dipijat dan memberi korban uang puluhan ribu rupiah.
Akibat perbuatannya, C disangkakan Pasal 76E Jo Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak dan diancam dengan pidana penjara hingga 15 tahun.