Terungkapnya Misteri Pembunuhan Siswi SD di Bak Mandi

4 Juli 2019 5:38 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anggota kepolisian menunjukkan tempat ditemukannya Fira siswi SD yang ditemukan tewas di rumah kontrakan tukang bubur. Foto: Dok. Istimewa
Kasus menghilangnya seorang siswi SD di Megamendung, Kabupaten Bogor, bernama Fira Angella Nurhidayah (7) sejak Sabtu (29/6) kini telah terungkap. Sayangnya, bukan berita bahagia yang didapatkan keluarga. Fira ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
ADVERTISEMENT
Keluarga yang sebelumnya telah melapor atas menghilangnya Fira ke Polsek Megamendung harus menerima kenyataan pahit. Bocah malang itu ditemukan tewas dengan kondisi dibungkus dalam plastik di bak mandi milik tetangganya.
Kabaghumas Polres Kabupaten Bogor, AKP Ita Puspita Lena, mengungkapkan korban ditemukan oleh kakeknya yang mencurigai bau tidak sedap dari rumah kontrakan milik H, pada Selasa (2/7). Setelah didobrak paksa bersama polisi, ternyata bau busuk berasal dari mayat korban.
"Setelah terbuka, terlihat sesuatu yang terbungkus kain di dalam bak mandi dan setelah dibuka terdapat korban," kata Ita dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/7).
Saat olah TKP berlangsung, H yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bubur tidak berada di rumah. Sedangkan kondisi korban, berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan tanda luka penganiayaan dengan benda tumpul.
ADVERTISEMENT
"Saat ditemukan korban mengalami luka penganiayaan benda tumpul. Diduga kemudian dibunuh," kata Ita.
Akan tetapi, misteri pembunuhan siswi SD tersebut akhirnya terungkap. Tukang bubur berinisial H menyerahkan diri ditemani keluarganya ke Polsek Moga, Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (3/7).
Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Suhadi mengatakan, H datang ke kantor polisi sekitar 13.00 WIB. Laki-laki itu menyerahkan diri setelah berita tewasnya siswa SD itu viral di media sosial.
"Akhirnya disarankan keluarga menyerahkan diri di Polsek Moga, terus dari Moga dibawa ke Polres Pemalang," kata Suhadi saat dihubungi kumparan.
Fira, siswi SD yang ditemukan tewas di rumah kontrakan tukang bubur. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Suhadi, setelah membunuh korbannya, H ketakutan dan melarikan diri ke Surabaya. Akan tetapi, sesampainya di Surabaya, dia linglung hingga akhirnya pulang ke kampung halamannya di Pemalang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku nekat membunuh korban karena kesal digodain. Kepada polisi, pelaku mengaku setiap hari memulai aktivitas pekerjaan sebagai penjual bubur pada pukul 03.00 WIB untuk memasak.
Pelaku baru pulang dari jualan ke rumah kontrakannya pada pukul 11.00 WIB. Dalam keadaan lelah itu, korban yang rumahnya tak jauh datang dan mengganggu pelaku. Korban mengganggu pelaku dengan cara menggedor-gedor pintu rumah kontrakan. Pelaku yang kesal kemudian gelap mata.
"Anak itu langsung dipegang badannya, kepalanya dimasukkan ke ember kurang lebih 10 menit. Enggak bergerak, terus anak itu ditaruh," ujarnya.
Polres Pemalang saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Selanjutnya, tim Polres Pemalang akan menyerahkan pelaku ke Polres Bogor untuk penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT