Terungkapnya Puluhan WN China Jadi Korban Pungli di Bandara Soetta

2 Februari 2025 8:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pos pemeriksaan imigrasi Foto: asiandelight/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pos pemeriksaan imigrasi Foto: asiandelight/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimpas) mencopot sejumlah petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Pencopotan ini buntut dugaan pungli yang dilakukan mereka terhadap WN China yang melintas di bandara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Setelah kami terima semua datanya, langsung kami tarik semua yang ada di data (diduga pungli) dari penugasan di Soetta, kami ganti," kata Menteri Imipas, Agus Andrianto, dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/2).
Adapun informasi dugaan pungli ini disampaikan langsung oleh pihak Kedubes China. Menurut Agus, nama-nama petugas yang diduga melakukan pungli itu tengah dalam pemeriksaan.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Foto: Dok. Imigrasi

Diperiksa Internal

Sejumlah petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta dicopot usai diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap WN China.
Agus belum merinci lebih jauh terkait jumlah petugas yang diduga terlibat dalam kasus pungli ini. Namun, menurutnya, tak menutup kemungkinan pelaku pemerasan bertambah.
"Dalam pengembangan pemeriksaan kalau ada yang terima atau perintah ya kena sekalian," tegas Agus.
Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Shutter Stock

Berawal Laporan Langsung Kedubes China Laporkan

Kedutaan Besar (Kedubes) China di Indonesia melaporkan langsung dugaan pungutan liar (pungli) terhadap warganya di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) ke Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas). Laporan tersebut berujung pencopotan sejumlah petugas dari Imigrasi Soetta.
ADVERTISEMENT
Dalam salinan surat yang beredar, disebutkan telah terjadi 44 kasus dugaan pungli terhadap WN China di Bandara Soetta pada Februari 2024 hingga Januari 2025.
Masih dalam surat laporan yang sama, tercantum juga daftar WN China yang menjadi korban pemerasan. Nilainya beragam, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 3 juta.
Kedubes China berharap agar imigrasi bisa memasang tanda 'dilarang memberikan tip' dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan China, di setiap pos penjagaan.
Agus memastikan semua petugas Imigrasi Bandara Soetta yang namanya ada dalam data Kedubes China diperiksa. Sebanyak Rp 32.750.000 uang diduga hasil pungli pun telah dikembalikan kepada lebih dari 60 WN China yang menjadi korban.