Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Terungkapnya Sindikat Uang Palsu UIN Alaudin Makassar dan Tujuannya?
20 Desember 2024 8:33 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang dihimpun, mereka mencetak uang palsu itu di salah satu ruangan gedung perpustakaan Kampus II UINAM, Jalan H. M Yasin Limpo, Gowa, Sulawesi Selatan.
Seperti apa fakta-faktanya?, berikut kumparan rangkum:
15 Orang Jadi Tersangka
Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjutak, mengatakan selain mengamankan 15 orang tersangka, polisi juga menyita barang bukti sebanyak 100 jenis berupa uang palsu hingga mesin cetak.
“Barang bukti ada 100 jenis,” kata Reonald Simanjuntak kepada wartawan di kantornya Senin (16/12), malam.
Mesin Cetak di Gedung Perpustakaan Uin Alauddin Samata
Pantauan di lokasi, mesin cetak uang palu yang diamankan berada di dalam area kampus. Mesin cetak ini diduga dibeli dari luar negeri. Tapi, Reonald belum masih enggan menjelaskan lebih jauh asal-usul mesin uang palsu tersebut.
“Pada intinya mesin cetak uang palsu ini kami temukan di gedung Perpustakaan UIN Alauddin Samata,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Mesin cetak uang palsu tersebut, saat ini telah diamankan di Mapolres Gowa.
Sita Uang Palsu Rp 446 Juta
Selain menyita mesin pencetak uang palsu, polisi juga berhasil menemukan uang palsu sebanyak Rp446 juta lebih.
“Kami temukan sejumlah Rp446.700.000. Barang bukti yang kami temukan di salah satu kampus,” sambungnya.
Uang palsu ratusan itu ditemukan dalam bentuk pecahan Rp100 ribu.
“Pecahan Rp 100 ribu. Barang bukti lainnya masih ada. Jadi sabar, mudah-mudahan dalam waktu singkat ini kami rilis kembali. Dan akan dirilis di Polda Sulsel langsung,” tandasnya.
Uang Palsu Untuk Danai Pilkada
Setelah pengembangan lebih lanjut, polisi mengamankan 17 orang pada kasus sindikat uang palsu ini. Ternyata, uang palsu itu digunakan untuk mendanai pilkada 2024 di Sulawesi Selatan.
“Ini cukup menarik ya, tujuan tersangka ini membuat uang palsu itu salah satunya ialah untuk pendanaan pada Pilkada 2024,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, kepada wartawan, Kamis (19/12).
ADVERTISEMENT
Yudhi menjelaskan, tersangka memproduksi uang palsu hingga ratusan juta rupiah. Mereka ini, sempat menawarkan pendanaan kepada pasangan calon Pilkada di Kabupaten Barru dan partai politik.
Tetapi belakangan, uang tersebut diketahui palsu. Sehingga, paslon atau partai tersebut tidak menerima penawaran dari tersangka.
“Jadi tersangka ini mengajukan proposal untuk pendanaan Pilkada di Barru. Tetapi, alhamdulillah tidak jadi. Jadi, dana ini uang yang dicetak akan dipakai untuk itu (Pilkada). Tidak jadi, tidak ada partai yang mencalonkan mau,” bebernya.
“Dana uang palsu ini nanti akan disebarkan (ke masyarakat), supaya bisa memilih yang bersangkutan, ternyata karena uang palsu jadi tidak jadi,” sambungnya.
Dijual ke Masyarakat: Dua Uang Palsu Untuk Satu Uang Asli
Karena tidak jadi dipergunakan di Pilkada, sehingga para tersangka memperjualbelikan uang palsu tersebut ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Mereka edarkan dan jual-belikan uang palsu ini dengan perbandingan 2 banding 1. Artinya, dua uang palsu dibayar dengan satu uang asli,” katanya.
Peredaran uang ini bukan hanya dilakukan di Sulawesi Selatan, melainkan sampai ke Sulawesi Barat.
Amankan 17 Tersangka, Masih Kejar 3 Orang Lagi
Polisi membeberkan identitas para tersangka, ada sejumlah petinggi UIN Alaudin Makasar, ASN, hingga Guru Honorer. Berikut identitasnya:
ADVERTISEMENT
“Jumlah tersangka kemungkinan besar masih akan bertambah. Kita masih kejar 3 orang yang sudah masuk dalam pencarian orang (DPO),” kata Yudhi.