Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Tes Corona di 5 Provinsi Penuhi Standar WHO, Jabar hingga Jatim Masih Minim
7 September 2020 9:29 WIB
ADVERTISEMENT
Jubir pemerintah soal penanganan corona Prof Wiku Adisasmito mengakui bahwa tes corona di Indonesia masih minim dan belum merata. Masih sedikit provinsi yang memenuhi standar WHO yakni 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan terbarunya yang dilihat kumparan pada Senin (7/9), Kemenkes memaparkan kinerja PCR per provinsi dengan perbandingan 3 pekan di bulan Agustus.
Pada minggu terakhir Agustus, tercatat ada 5 provinsi yang telah memenuhi standar WHO. Mereka adalah DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta, dan Kalimantan Selatan.
Bertambah 1 provinsi dari pekan sebelumnya yakni 4 provinsi yang telah memenuhi standar. Tes di DIY bertambah nyaris 3 kali lipat.
Sementara tes PCR di DKI Jakarta secara konsisten selama 3 minggu. Kini tes mereka sudah mencapai 3.055 per 1 juta penduduk per minggu.
Tes PCR di Sumatera Barat juga bertambah sedikit dari minggu sebelumnya. Sementara angka tes di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan juga masih konsisten selama 3 minggu.
ADVERTISEMENT
Provinsi dengan Tes PCR Rendah
Sementara Jawa Timur dan Jawa Tengah yang jumlah kasusnya cukup banyak ternyata tesnya masih minim. Bahkan jika jumlah tes di kedua provinsi digabung belum bisa mencapai standar WHO, hanya 776 per 1 juta penduduk per pekan.
Jumlah tes corona di Jawa Barat juga minim, hanya 324 per 1 juta penduduk per pekan. Sebagai informasi, Jabar berpredikat provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia pada Semester 1 2020, yaitu 46 juta orang.
Sementara itu, 10 provinsi mencatatkan rasio tes di bawah 100 pada minggu terakhir Agustus. Mereka adalah: Jambi, Maluku, Sulawesi Tengah, Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, NTT, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Ini tentu harus menjadi catatan baik untuk pemda dan pemerintah pusat. Sebab, meningkatkan tes menjadi syarat penting untuk pengendalian pandemi.
ADVERTISEMENT
Apabila jumlah kasus kecil karena tesnya minim tentu tidak bisa dibanggakan. Semua harus bekerja keras, meningkatkan tes dan menekan penularan.