Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tetangga Kaget Siti Elina Bawa Senpi dan Coba Terobos Istana: Dia Sosok Pendiam
26 Oktober 2022 1:02 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Tetangga dari Siti Elina (24) di kawasan Koja, Jakarta Utara, mengaku kaget dan terkejut karena Siti nekat menerobos Istana Merdeka dan menodongkan pistol terhadap anggota Paspampres.
ADVERTISEMENT
Beberapa warga tak menyangka Lina bakal melakukan tindakan seperti itu. Pasalnya, wanita itu dikenal warga sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak berinteraksi dengan warga yang lain.
"Memang tertutup sih untuk bersosialisasi tidak pernah ada dan jarang bergaul juga. Anaknya juga memang pendiam. Jadi kaget lah, pokoknya tidak menduga, tidak menyangka ada kejadian itu," kata Kepala Hansip setempat, Majid kepada kumparan, Selasa (25/10) malam.
Majid mengungkap, selama ini Lina terlihat seperti halnya ibu rumah tangga biasa. Selain pendiam, salah satu hal yang menurutnya ganjil adalah aktivitas Lina yang sering keluar rumah untuk melakukan pengajian.
Beberapa hari dalam sepekan, Majid sering mendapati Lina keluar rumah untuk pengajian. Terkadang, sesekali pengajian yang diikuti Lina juga digelar di rumahnya. Meski begitu, orang-orang yang hadir atau ikut dalam pengajian tersebut bukan berasal dari warga sekitar.
ADVERTISEMENT
"Iya betul ada pengajian, dia ngajinya yang keluar. Kadang-kadang ada juga dia ngaji di situ (rumahnya) tapi kebanyakan dia yang keluar. Jadi dia mulai jam 11 itu keluar ngajinya. Ngaji keluar dan teman-temennya juga dari luar semua," kata Majid.
Suami Lina, Bahrul Ulum juga tak kalah menjadi sorotan. Sebab selama sebulan terakhir warga mengaku tak pernah melihat sosok Ulum. Sama seperti Lina, menurut kesaksian warga Ulum juga merupakan orang yang pendiam dan jarang bergaul
"Suaminya (kerja di) biro jasa kayak bikin SIM, sama orangnya juga tertutup," katanya.
Sementara Ketua RT 13/03 Kampung Mangga, Kurniawan meminta warganya waspada dan saling menjaga satu sama lain serta tidak membuat spekulasi yang tidak-tidak.
"Kita sangat menyesalkan karena kita tidak tahu ini akan terjadi. Kita sih berharap mudah-mudahan yang terbaik lah, kita jadikan pelajaran. Hal-hal seperti ini tidak terulang lagi," katanya.
ADVERTISEMENT
Kurniawan mengakui Lina memang warganya. Namun ia tidak begitu mengenal sosok Lina.
"Saya melihat dari foto di WA pas kejadian itu memang dia, anak itu (Lina) memang orang sini. Cuma saya kurang tahu kesehariannya seperti apa karena tinggal juga jauh, kegiatannya juga jarang tahu," ujar Kurniawan.
Ketika disinggung mengenai keberadaan ibu dan anak-anak Lina, Kurniawan mengaku tidak tahu lantaran saat polisi datang dirinya sedang bekerja di luar. Namun, menurut kesaksian para warga, Ibu Lina sudah dijemput polisi.
"Ibu sama anak-anaknya sejak tadi pagi saya tidak tahu keberadaannya. Cuma saya berharap namanya anak kecil, semoga ada yang ngurusi," ucap dia.
Lina Sering Ajak Tetangganya untuk Mengingat Allah
Meski Siti Elina dikenal sebagai sosok yang pendiam dan jarang bergaul dengan warga yang lain. Namun, bukan berarti ia tak pernah berinteraksi dengan para tetangganya.
ADVERTISEMENT
Menurut kesaksian warga, sesekali dalam sepekan, wanita yang biasa dipanggil Lina itu disebut sering berkunjung ke rumah-rumah tetangganya. Namun, ada yang tak biasa dengan kunjungannya itu.
Alih-alih berbicara mengenai urusan rumah tangga, arisan ataupun hanya sekadar bergosip layaknya ibu-ibu kebanyakan, Lina datang bertamu justru hendak mengajak orang untuk ikut pengajiannya.
Ajakan Lina itu disebutnya agar para tetangganya bisa lebih kenal dengan Allah.
"Dia sering keliling ke warga, dianya ngajakin orang ke rumahnya ngomong 'yuk ngaji yuk ke rumah', tapi nggak ada yang mau ikut," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
"Katanya biar tahu Allah, ya orang kan mikir ya masak biar tau Allah? dari kecil kita kan tahu Allah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Saat berkunjung, Lina juga tak hanya datang dengan tangan kosong. Ia biasanya datang dengan membawa bingkisan ataupun sekadar lauk sebagai buah tangan.
Warga sendiri mengaku bingung dengan ajakan Lina itu, bahkan beberapa warga juga sempat mengaku ketakutan. Ketika didatangi Lina, biasanya warga akan menolaknya secara halus.
"Ngajaknya biasanya besok ngaji ya, datang ke rumah ngaji biar tahu Allah. Saya juga bingung, masa biar tahu Allah? Saya jawab aja, iya insyallah kalau sempet saya dateng, jawab seadanya aja," kata dia.
Sering Menangis Usai Salat
Sepengetahuan warga, Lina hanya keluar rumah pada saat hendak menunaikan salat di masjid, saat membeli keperluan kebutuhan di warung atau saat sedang mendampingi anaknya bermain di luar.
"Dia nggak pernah keluarga keluar, paling ke warung atau kalau nggak nyuapin anaknya atau dia salat ke masjid. Dia pun kalau jalan nunduk," kata salah seorang tetangga Lina.
ADVERTISEMENT
Pada saat salat di masjid , warga jadi tahu kalau Lina sering menangis tersedu-sedu usai menunaikan salatnya.
"Kalau abis salat nangis, dia salatnya kadang di masjid. Abis itu kalau selesai salat nangis. Kali dia beban dia dapet tugas," ucap dia.
Tugas yang dimaksud adalah tugas jihad yang salah diinterpretasikan oleh Linda. Sehingga ia nekat menodong pistol ke arah paspampres.
Lebih jauh, warga mengatakan bahwa pakaian sehari-hari Linda juga sama persis seperti pakaian yang dikenakannya saat terekam kamera ditangkap petugas polisi.
"Pakaiannya seperti itu (panjang) cuma kalau di sini dia gak pakai cadar. Cuma bajunya keseret-seret tanah panjang. Dia nggak pernah ngobrol sama warga," tandasnya.