Tetangga Sebut Pemilik WO di Bekasi Penipu Puluhan Calon Pengantin Tak Bergaul

10 Oktober 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Harmoni Wedding yang diduga melakukan penipuan. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Harmoni Wedding yang diduga melakukan penipuan. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga sekitar rumah kantor Wedding Organizer (WO) Harmoni Wedding di Bekasi mengaku tidak begitu mengenal pemilik WO berinisial A. Yanti (43), seorang pemilik warung yang berada dekat lokasi WO itu, menyebut A tidak pernah bergaul dengan tetangga.
ADVERTISEMENT
“Orang enggak pernah gaul, gimana tegangga mau kenal. Saya aja enggak tahu namanya,” kata Yanti saat ditemui Kamis (10/10).
Menurut Yanti, pemilik WO di Jalan Jati Raya, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi ini sudah kabur dari rumah yang disewa sebagai kantor WO.
“Sudah sebulan nggak ada. Ditagih sewa kan sama yang punya rumah, eh dianya hilang,” ujar Yanti saat ditemui, Kamis (10/10).
Lebih lanjut Yanti menuturkan WO ini sudah beroperasi selama satu tahun lamanya. Sebelumnya, ia tidak pernah mendengar WO itu melakukan penipuan.
“Sudah satu tahun, dari tahun lalu lah. Ramai terus padahal, enggak tau deh tiba-tiba dilaporin nipu gini,” jelasnya.
Yanti pun sempat melihat ketika para korban mendatangi rumah sang pemilik WO. Menurutnya, korban datang bergantian ke rumah itu.
ADVERTISEMENT
“Ganti-gantian datangnya. Kadang datang berdua. Enggak datang langsung banyakan gitu,” ujarnya.

Kasus Penipuan Diusut Polisi

Pemilik Harmoni Wedding berinisial A yang diduga menipu 56 calon pengantin di Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
Diketahui, jumlah korban dari kasus ini mencapai 56 orang dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary mengaku kasus ini sedang diusut.
Ade mengatakan Polres Metro Bekasi Kota telah menerima laporan kasus tersebut. Terlapor berinisial A, ia dilaporkan terkait Pasal 378, Pasal 372 KUHP.
"Kasus ini akan diproses dan diusut tuntas," kata Ade Ary, Rabu (9/10).
Ade Ary menerangkan proses penyelidikan tengah dilakukan. Sejumlah pihak diperiksa.
"Saat ini penyidik dari Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota sedang melakukan klarifikasi pendalaman penyelidikan kepada beberapa saksi," ujarnya.
Ade Ary mengatakan berdasarkan laporan polisi, jumlah korban baru satu orang, berinisial MIA. Dia menggunakan jasa WO Harmoni Wedding untuk pernikahan pada Januari 2025.
ADVERTISEMENT
"Secara bertahap pelapor mentransfer ke sebuah akun rekening bank swasta atas nama terlapor langsung total Rp 25.100.000, setelahnya di akun medsos Instagram terlapor tidak ditemukan lagi, terlapor atau pelaku tidak dapat dihubungi," tuturnya.
Polda Metro Jaya mempersilakan masyarakat yang merasa menjadi korban WO Harmoni untuk membuat laporan.

Keterangan Korban

Penampakan rumah kantor Wedding Organizer (WO) Harmoni Wedding di Kayuringin Jaya, Bekasi pada Kamis (10/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
Sejumlah korban WO Harmoni sempat mendatangi Polres Metro Bekasi Kota. Mereka membawa sejumlah berkas dan barang bukti transaksi, para korban satu per satu membuat laporan polisi.
Salah satu korban, Lina Herlina (24), mengaku sudah membayar WO tersebut sebesar Rp 56 juta. Ia hendak menikah pada Januari 2025, tetapi malah jadi korban penipuan.
"Saya bener-bener enggak tergiur sama apa yang dia tawarkan, cuma ya saya udah pilih dia, jadi saya kasih, saya kasih akhirnya sampai Rp 56 juta," kata Lina Herlina, Rabu (9/10).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pemilik WO berinisial A yang menjadi terlapor selalu memiliki banyak alasan saat meminta uang muka ke para korban.
Hal itu membuat dirinya mengirim uang puluhan juta untuk deposit ke terduga pelaku secara bertahap, sebanyak sembilan kali transfer.
"Sembilan kali pembayaran, itu belum lunas, total nilai (paket WO) Rp 60 juta, dia minta-minta terus minta DP dengan alasan mamahnya sakit, ini itu segala macem," jelasnya.
Peristiwa penipuan yang dilakukan WO tersebut baru disadari saat jadwal untuk fitting baju namun tidak kunjung ada kejelasan padahal waktu pernikahan semakin dekat.
"Ketika saya mau fitting, itu di bulan ini tanggal 4 sekalian pre-wedding, saya minta ini orang udah enggak ada kabar," ucapnya.
Sebelum melapor ke Polres Metro Bekasi Kota, para korban membuat sebuah grup WhatsApp untuk sharing pengalaman masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Awalnya kita bikin grup (WhatsApp) buat sharing ada 18 orang yang sudah buat laporan, tapi kalau korbannya yang ada di grup WA ada 56 orang," ucap Lina.