Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Klaim Syahroni menemukan adanya telur palsu di pasaran nyatanya telah diketahui oleh tetangganya. Para tetangga mengaku sudah menonton video yang menampilkan Syahroni tengah membuktikan keaslian telur yang didistribusikan PD Pasar Jaya, Johar Baru, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Meski telah mengetahui klaim Syahroni, mereka tak menaruh khawatir akan kabar tersebut. Para tetangga Syahroni mengaku tetap mengonsumsi telur yang dijual di pasaran.
"Iya saya tetap makan telur," ucap Dadang (45) tukang tambal ban di depan bengkel Syahroni kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (29/3).
Tetangga Syahroni begitu kritis. Ada di antara mereka yang mempertanyakan bagaimana bisa ada telur palsu. Bagaimana cara memalsukan telur dan dengan apa membuatnya. Bagaimana memasukkan isi telur tersebut? Begitulah rangkaian nalar yang ada di benak tetangga Syahroni.
"Kalau itu mah saya enggak bakal percaya dibilang palsu. Memang saya tahu, dia yang masuk TV itu bisa saja bikin telur palsu. Padahal masukin dari mana itu telur, kuning sama itunya (putih telur). Kan susah," ujar Heri (45), tukang tambal ban yang membuka usahanya di depan bengkel Syahroni.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Heri, Ati (39), penjual makanan di depan masjid yang berada di dekat rumah Syahroni juga tak habis pikir bagaimana ada telur palsu. Sejauh mata memandang dan lidah mengecap, telur yang dibeli oleh Ati tak ada yang palsu.
"Ya enggak tahu, kita sih percaya enggak percaya soalnya kan belum pernah nemuin. Saya beli alhamdulillah sih belum pernah kejadian," sebut Ati sambil menunjukkan telur goreng yang tengah ia makan. Pun bila telur yang dibeli sedikit busuk, Ati langsung memprotes ke penjual.
Begitu pun dengan Dadang yang hobi makan telur, ia sangsi atas temuan Syahroni. "Biasa saja, tidak percaya. Masak telur digituin enggak pecah, kan biasanya telur diaduk pecah," pikir Dadang.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari klaim Syahroni yang tidak mendasar, tetangga Syahroni menaruh hormat pada pria asli Jawa itu. Syahroni dianggap sebagai sosok yang baik dan mengerti tentang agama Islam.
Syahroni disebut kerap diundang ke berbagai tempat untuk mengisi ceramah. Ia juga dikenal sebagai sosok yang aktif mengurus masjid Al Jihad, rumah ibadah Islam di samping bengkel Syahroni.
Syahroni, guru ngaji yang dulu disukai
Selain menjadi pengusaha bengkel, Syahroni mengajar ngaji anak-anak yang tinggal di kompleksnya. Setiap siang pukul 14.00 WIB dia pergi mengajar mengaji di masjid Al Jihad yang berada di samping bengkelnya.
Saat berjumpa kumparan, murid-murid Syahroni mengaku senang dengan gurunya itu. Syahroni dianggap sebagai sosok yang sabar dan jarang marah.
ADVERTISEMENT
"Enak diajar Pak Syahroni, orangnya sabar," ungkap Caca (9) salah satu murid Syahroni.
Tetapi, itu semua dulu. Kini pengusaha bengkel itu tak lagi mengajar mengaji. Dia tak pamit kepada murid-muridnya.
Belum jelas mengapa Syahroni tak lagi mengajar mengaji. Yang pasti, kini murid-murid itu sudah mendapatkan pengajar baru yang lebih muda.
"Sekarang sudah enggak lagi, sekarang yang ngajar Kak Aris sama Kak Jay," tambah dia.