Teten Masduki, Eks Aktivis Antikorupsi yang Selalu di Sisi Jokowi

23 Oktober 2019 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Nama Teten Masduki sudah tak asing lagi di kalangan para aktivis, khususnya aktivis antikorupsi. Pria kelahiran Garut, 6 Mei 1963 ini sebelum memasuki ring satu istana merupakan aktivis antikorupsi. Pada pemerintahan Presiden ke-3, BJ Habibie, nama Teten mencuat, ketika ia memimpin Indonesia Corruption Watch (ICW) membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung pada saat itu, Andi M Galib.
ADVERTISEMENT
Berkat pengungkapan kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award pada tahun 1999. Tak lama setelah itu ia hengkang dari ICW, kemudian bergabung dengan NGO antikorupsi Transparency International Indonesia (TII).
Teten Masduki tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demonstrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas.
Ketua Dewan Penasihat Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) periode 2017-2022 ini, pada tahun 2012 memutuskan maju Pilgub Jawa Barat, sebagai calon wakil gubernur, bersama politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka yang maju sebagai Cagub. Rieke dan Teten merupakan pasangan cagub-cawagub nomor urut 5. Pada saat itu, Rieke dan Teten harus kalah dari pasangan petahana, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
ADVERTISEMENT
Teten juga menjadi salah satu sosok paling penting dalam kemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada saat Pilpres 2014. Teten juga menjadi bagian dari tim transisi, setelah Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014. Kemudian, di tahun 2015, kabinet Jokowi-JK melakukan perombakan kabinet atau reshuffle pertama, Teten diangkat Jokowi menjadi Kepala Staf Presiden menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi Menkopolhukam. Kemudian, di reshuffle kedua Jokowi-JK, posisi Teten di KSP pun digeser oleh Moeldoko, mantan Panglima TNI. Kemudian Teten menjabat sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden.
Teten Masduki tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Saat ramai pemberitaan revisi UU KPK, Teten menjadi salah satu orang yang ‘dicari’ oleh para aktivis antikorupsi. Teten dengan latar belakang mantan Koordinator ICW, yang dulu sempat menyuarakan antikorupsi sebelum masuk ring pemerintahan, kini menjadi melempem karena sudah dekat dengan jajaran pemerintahan yang dinilai ingin melemahkan KPK. Kini, di pemerintahan Jokowi periode kedua, nama Teten bersinar kembali. Teten diprediksi akan menduduki jabatan Menteri Koperasi dan UMKM.
ADVERTISEMENT
"Saya diminta ngurusin orang banyak. Bidang rakyat kecil," kata Teten, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10).