Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
TGB dan Kisah Bapak yang Istrinya Meninggal karena Gempa Lombok
6 Agustus 2018 22:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi tak bisa menyembunyikan kesedihan dan kegusarannya saat gempa berkekuatan 7 magnitudo mengguncang Lombok sekitar pukul 18.46 WIB, Minggu (5/8). Malam itu dia langsung meluncur ke Lombok Utara setelah mendapati laporan banyak korban berjatuhan di sana.
ADVERTISEMENT
Di lokasi, Gubernur NTB dua periode itu langsung ikut membantu para korban luka saat bantuan belum berdatangan. Di antara tangis dan rasa kalut yang menyelimuti warga, TGB juga menemui keluarga yang anggotanya meninggal dunia. Mayoritas mereka meninggal karena tertimpa bangunan.

Saat itu, jenazah belum tertangani dengan baik sehingga hanya dikumpulkan di lapangan dan ditutupi kain atau selimut seadanya. Di antara jenazah itu, ada kisah seorang bapak yang bercerita kepada TGB bahwa istrinya meninggal dunia karena tak bisa menyelamatkan diri.
Kisah itu dibagikan istri TGB, Erica Majdi, melalui Instagramnya @ericamajdi, Senin (6/8). Bersamaan cerita itu, Erica menyebut sejak gempa itu baru malam ini dia bertemu lagi suaminya.
"Ini istri saya. Kasihan nasib istri saya. Sudah saya tarik dia, tapi dia tidak bisa lari cepat," ucap Bapak korban gempa menunjuk jenazah istirnya yang belum mendapat penanganan, sebagaimana ditulis Erica Majdi.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak?" tanya TGB.
"Tiga, tidak tahu saya mereka ada di mana," jawab bapak itu.
Berkopiah hitam, TGB menemui para korban di beberapa titik, termasuk yang berada di luar rumah sakit di Lombok. Dia juga turut membagian nasi bagi korban gempa.
Melalui Instagram, TGB menyampaikan permohonan maaf penangan korban gempa belum maksimal karena keterbatasan peralatan. Sebagian besar korban dirujuk ke rumah sakit di Mataraman dan sebagian lain masih ditangani di area luar rumah sakit.
"Mohon maaf sebesar-besarnya jika segala keterbatasan membuat penanganan musibah gempa NTB belum bisa menjangkau seluruh wilayah dan korban terdampak secara optimal dan merata," ucap TGB melalui Instagram.
"Namun kami bersama seluruh jajaran pemda-pemda terdampak, TNI, Polri, BPBD, Badan SAR, tim medis, relawan-relawan dan juga seluruh unsur masyarakat NTB terus berikhtiar semaksimal mungkin untuk mempercepat rehabilitasi, evakuasi, pemulihan hingga memulai rekonstruksi fisik dan non-fisik," paparnya.
ADVERTISEMENT
Data BNPB terakhir mencatat ada 98 korban meninggal dunia akibat gempa lombok, terbanyak di Lombok Utara. Lalu sebanyak 238 lainnya luka-luka, dan ribuan bangunan hancur. Presiden Jokowi telah memerintahkan seluruh pihak turun membantu penanganan gempa Lombok.