TGB: Ganjar Lebih Dekat dengan Jokowi Dibanding Prabowo

23 Desember 2023 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Umum TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang dalam program Info A1 kumparan di kantor kumparan, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang dalam program Info A1 kumparan di kantor kumparan, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menyebut bahwa secara ideologi capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo lebih dekat dengan Presiden Jokowi dibandingkan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan TGB dalam program Info A1 kumparan, Jumat (22/12). Acara tersebut langsung dipandu oleh Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dan pakar komunikasi politik Irfan Wahid atau Gus Ipang.
“Secara personal secara isme, aliran di dalam membangun Indonesia dan juga dari karakter,” kata TGB, dikutip Sabtu (23/12).
TGB menyebut kedekatan Ganjar dengan Jokowi itu salah satu faktor yang membangunnya adalah rekam jejak atau histori kebersamaan Ganjar dengan Jokowi. Ia mencontohkan Ganjar dan Jokowi yang sama-sama berpolitik di partai politik yang sama.
Lebih lanjut, TGB juga menyebut Ganjar memiliki rekam jejak yang baik serta paham dengan apa yang akan dikerjakannya kelak. TGB menilai sikap Ganjar pada saat debat perdana capres itu tidak melulu membahas pengalaman, tapi juga gagasan ke depan.
ADVERTISEMENT
“Mas Ganjar bisa meramu antara masa lalu rekam jejak dengan apa yang hendak dilakukan,” katanya.
Saat disinggung mengenai posisi paslon nomor 3 di Pilpres 2024, TGB menyebut posisi paslon nomor 3 jelas yakni melanjutkan yang baik dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki.
“Karena memang tidak mungkin 100 persen mau dilanjutkan, kan selalu ada hal-hal yang harus di-improve, bahkan dikoreksi,” ujar dia.
“Tidak mungkin juga semua akan diprediksi kan kita punya fondasi punya institusi yang harus dijaga, dilanjutkan,” kata dia.