Thailand Buru Mantan PM Yingluck Shinawatra yang Kabur ke Dubai

28 September 2017 13:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Thailand, Yingluck Shinawatra. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
PM Thailand, Yingluck Shinawatra. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Thailand membenarkan bahwa mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah kabur ke Dubai, negara tempat kakaknya juga bersembunyi. Kini Yingluck diburu setelah dia divonis lima tahun penjara atas skandal skema subsidi beras yang merugikan negara hingga miliaran dolar AS.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, keberadaan Yingluck ini dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, pada Kamis (28/9). Dia mengatakan, pemerintah akan memburu Yingluck melalui jalur diplomatik dan kerja sama polisi dengan Interpol.
"Dia ada di Dubai. Polisi akan memprosesnya dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Interpol," kata Prayuth.
Komentarnya ini disampaikan sehari setelah pengadilan memvonis Yingluck secara in absentia lima tahun penjara. Diduga wanita 50 tahun itu telah kabur keluar negeri sejak pengadilan sebelumnya.
Dubai adalah negara tempat kakaknya, Thaksin Shinawatra, diduga bersembunyi setelah divonis bersalah atas kasus korupsi pada 2008. Thaksin adalah mantan PM Thailand yang juga digulingkan oleh militer pada 2006. Sementara Yingluck digulingkan militer pimpinan Prayuth Chan-ocha pada 2014.
ADVERTISEMENT
Baik Yingluck dan Thaksin sama-sama membantah tuduhan atas mereka, mengatakan bahwa langkah itu bermuatan politis.
Menteri Pertahanan Thailand Prawit Wongsuwan mengatakan mereka telah menghubungi pemerintah Uni Emirat Arab untuk memastikan Yingluck tidak berpolitik di Dubai.
Pasalnya, kendati keluarga Shinawatra telah hengkang dari Thailand, para pengikut mereka diduga masih banyak, terutama dari kalangan petani dan warga miskin. Kebijakan mereka dianggap populis demi memperoleh dukungan dalam pemilu.
"Pemerintah UEA akan menjaga agar dia tidak terlibat dalam politik," kata Wongsuwan.