Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Thailand Gelar Pemilu Pertama Setelah Kudeta 24 Maret 2019
24 Januari 2019 4:04 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB

ADVERTISEMENT
Pemerintah Thailand mengumumkan akan menggelar pemilihan umum pertama sejak kudeta militer terjadi pada 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum menyatakan pemilu di Negeri Gajah Putih dihelat pada 24 Maret mendatang.
"KPU telah setuju tanggal 24 Maret 2019 sebagai tanggal penyelenggaraan pemilu," ucap Ketua KPU Thailand Ittiporn Boonprakong, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/1).
Meski sudah ada pengumuman resmi junta militer yang kini berkuasa menyampaikan kekhawatiran terkait dipilihnya tanggal 24 Maret sebagai waktu pemilu. Sebab, tanggal itu dinilai terlalu dekat dengan persiapan pelantikan raja baru Thailand Maha Vajiralongkorn pada 4-6 Mei.

Terkait kecemasan junta militer, KPU Thailand beralasan tanggal itu merupakan waktu yang pas. Mereka mempertimbangkan beberapa faktor seperti pendaftaran kandidat serta pelaksanaan pemilu awal.
Sementara itu, untuk pendaftaran kandidat calon legislatif dan Perdana Menteri mulai dibuka pada 4-8 Febuari.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan pemilu ini beberapa kali ditunda oleh junta militer dengan berbagai alasan. Padahal, pemerintahan junta militer sempat berjanji akan mengembalikan kekuasaan ke warga sipil.

Junta militer pimpinan Perdana Menteri saat ini Prayuth Chan Ocha menggulingan pemerintahan sipil Thailand pada 2014 lalu. Kudeta itu menyebabkan eks Perdana Menteri Yingluck Shinawatra kabur ke luar negeri.
Kaburnya Yingluck setelah kudeta dikarenakan kasus korupsi skema beras yang menyeret dirinya.