Thailand Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Sahkan Pernikahan Sejenis

18 Juni 2024 10:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Parlemen (MP) dan anggota parlemen dari Move Forward Party (MFP) aat konferensi pers menjelang pemungutan suara terakhir senator mengenai RUU pernikahan sesama jenis di Parlemen Thailand di Bangkok, Thailand, Selasa (18/6/2024). Foto: Lillian SUWANRUMPHA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Parlemen (MP) dan anggota parlemen dari Move Forward Party (MFP) aat konferensi pers menjelang pemungutan suara terakhir senator mengenai RUU pernikahan sesama jenis di Parlemen Thailand di Bangkok, Thailand, Selasa (18/6/2024). Foto: Lillian SUWANRUMPHA / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota parlemen Thailand pada Selasa (18/6) bakal memberikan suaranya pada voting pengesahan pernikahan sejenis. Thailand akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengesahkan itu.
ADVERTISEMENT
Setelah disetujui majelis tinggi, maka undang-undang akan dibawa ke Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. Nantinya UU baru ini akan berlaku 120 hari setelah dipublikasikan di jurnal resmi Kerajaan Thailand.
Meski jadi negara pertama di Asia Tenggara, Thailand bukan yang pertama di Benua Asia. Langkah mengesahkan pernikahan sejenis terlebih dulu berlaku di Taiwan dan Nepal.
Anggota Parlemen (MP) dan anggota parlemen dari Move Forward Party (MFP) aat konferensi pers menjelang pemungutan suara terakhir senator mengenai RUU pernikahan sesama jenis di Parlemen Thailand di Bangkok, Thailand, Selasa (18/6/2024). Foto: Lillian SUWANRUMPHA / AFP
Terkait pengesahan pernikahan sejenis, aktivis LGBT di Thailand berharap pernikahan sejenis pertama di negaranya bisa digelar setidaknya pada awal Oktober 2024.
"Hari ini adalah hari rakyat Thailand akan tersenyum. Ini adalah kemenangan rakyat," kata seorang anggota parlemen yang juga aktivis LGBT, Tunyawaj Kamolwongwat, seperti dikutip dari AFP.
Dengan adanya amandemen UU pernikahan maka akan ada pergantian referensi pernikahan dari suami dan istri, serta pria dan wanita ke kata yang lebih menggambarkan gender netral.
ADVERTISEMENT
Lewat hukum baru ini pasangan pernikahan sejenis akan mendapat hak serupa dengan pasangan heteroseksual, terutama pada sektor adopsi dan warisan.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin akan mengundang aktivis LGBT ke kediamannya sesudah UU disetujui parlemen. Di sana mereka akan memulai perayaan pengesahan pernikahan sejenis.
Sementara itu, di pusat kota Bangkok aktivis LGBT lainnya akan pula menggelar aksi menyambut gembira kebijakan itu. Beberapa pusat perbelanjaan juga nampak memasang bendera pelangi demi menyambut pengesahan itu.