Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan data terkait korban pada serangan hari pertama, baik tewas maupun luka akibat serangan pada Kamis (24/2). Berdasarkan laporan yang ia terima hingga Kamis malam, setidaknya 137 tentara Ukraina tewas dan 316 tentara terluka.
Tak dapat dipungkiri, kualitas militer Rusia sangatlah kuat ketimbang Ukraina. Di mana Rusia ada di peringkat 2 dunia, sementara Ukraina berada di 22.
Rusia memiliki satu artileri yang cukup ditakuti. Bahkan artileri ini disebut-sebut membuat Rusia mengalahkan AS dalam menguasai wilayah udara.
Rusia menyebutnya dengan 9K720 'The Iskander'. Namun NATO menyebutnya dengan SS-26 Stone.
Merupakan salah satu senjata misil yang jadi pilihan Rusia dalam operasi special-nya terhadap Ukraina.
Dilansir dari situs Missile Threat CSIS, The Iskander memiliki jarak tembak mencapai 500 km, Iskander ini dapat menembak target dengan sangat tepat sasaran. Dikatakan misil ini dapat melumpuhkan target-target vital secara cepat dan tepat.
Misil ini didesain untuk mampu mendominasi area udara, darat, bahkan untuk menghancurkan bunker bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Misil ini dilengkapi dengan sistem pengoperasian yang canggih serta teknologi material peledak (hulu ledak) yang sangat maju. Membuat The Iskander disebut sebagai misil serbaguna yang dapat meluluhlantakkan target yang cukup lebar.
Dilansir dari Foreign Policy, Iskander memiliki kemampuan untuk menghindari pertahanan rudal. Misil Iskander disebut dapat merubah jalur terbangnya di tengah penerbangan dan memiliki umpan untuk menipu pertahanan.
Berat hulu ledak mencapai 700 kg, yang terdiri dari bom berkekuatan besar, bom tandan pintar, bom penembus bumi, bom termobarik, serta bom denyut elektromagnetik.
Bahkan, dilansir dari Forbes, banyak laporan yang mengatakan bahwa The Iskander ini memiliki stealth coating atau teknologi siluman, membuatnya tidak terdeteksi di dalam radar.
Dengan misil ini, Rusia disebut dapat melakukan serangan kejutan kapan saja, dan tentu dengan efek yang sangat parah.
ADVERTISEMENT
The Iskander telah menjadi senjata pilihan Moskow untuk mengancam seluruh bagian Eropa. Dilansir dari situs Missile Defense Advocacy, pada 2012, Menteri Pertahanan saat itu, Anatoly Serdyukov, memperingatkan bahwa Iskander dapat digunakan untuk menargetkan sistem pertahanan rudal di Eropa, termasuk ancaman untuk menyebarkan beberapa rudal ke Kaliningrad, eksklave Rusia yang berbatasan dengan anggota NATO, yakni Polandia dan Lithuania.
Juga pada 2016, dilaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan satu rudal Iskander ke pangkalan udara Humaymim di Suriah.
Tentu dengan senjata superior ini, membuat kekuatan militer Rusia dan Ukraina timpang dengan sangat jauh.