Thomas Lembong: Anies Investasi Paling Menarik, Dia 'Apple' Saya

17 Desember 2023 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong, dalam program Info A1 kumparan di kantor kumparan, Jakarta, Kamis (14/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong, dalam program Info A1 kumparan di kantor kumparan, Jakarta, Kamis (14/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Langkah Thomas Lembong mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 menimbulkan pertanyaan dari sejumlah pihak. Dia menyadari risiko tinggi yang dihadapi ketika memutuskan berada di barisan Timnas AMIN sebagai Co-Captain.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi Thom Lembong, dukungan terhadap Anies merupakan investasi paling menarik selama hidupnya. Sebagai orang yang lama bergelut di dunia bisnis, investasi ke Anies diyakini bisa berdampak besar bagi negara bila hasilnya nanti positif.
"Jadi bagi saya Pak Anies ini investasi yang paling menarik yang pernah saya buat dalam seluruh karier hidup saya. Jadi saya anggap ini investasi, ya. Tapi kalau berhasil, keuntungannya buat republik, bukan buat saya," kata Thomas Lembong dalam wawancara khusus di program Info A1 kumparan, dikutip Minggu (17/12).
Eks Kepala BKPM itu lalu bercerita soal sosok Warren Buffet. Warren merupakan sosok yang berani mengambil risiko besar dalam berinvestasi.
Namun, kalau mau dilihat lebih dalam, 75% saham yang dimiliki hanya ada di 5 perusahaan. Dengan begitu, dia benar-benar berkonsentrasi dalam menjaga dan merawat sahamnya di lima perusahaan itu.
ADVERTISEMENT
"Dan dari lima saham itu, lebih dari separuh adalah Apple. Hanya saham Apple. Dan itu sebuah investasi yang begitu berhasil ya, luar biasa harga sahamnya mungkin sudah naik enam kali lipat," ungkap dia.
Soal risiko besar berada di tim pendukung AMIN, Thomas Lembong tentu sangat sadar akan hal itu. Seperti memilih investasi, risiko besar sejalan dengan potensi besar yang bisa diraih.
"Tapi apa yang paling sering saya dengar sekarang, itu pertanyaannya, "Kok berani?" Kok rasanya risikonya lumayan tinggi gitu, ya, lumayan besar. Ya dalam bidang investasi, potensi profit yang besar tidak mungkin lepas dari risiko yang juga besar," ucap dia.