Tiba di Ambon, Anies Bakal Genjot Sektor Perikanan di Kawasan Indonesia Timur

15 Januari 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan tiba di Bandara Pattimura, Ambon, Maluku, Minggu (14/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan tiba di Bandara Pattimura, Ambon, Maluku, Minggu (14/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 01, Anies Baswedan mengatakan akan membuat regulasi yang menitikberatkan di sektor perikanan khusus di wilayah Indonesia Timur, khususnya akan dilakukan di Maluku.
ADVERTISEMENT
Anies mengaku senang sekali bisa sampai di Ambon, Maluku. “Karena di sinilah salah satu tempat yang memiliki kekayaan alam, kekayaan sumber daya manusia yang potensinya luar biasa bila dikembangkan dengan baik insyaallah masyarakat Maluku akan merasakan kemajuan, kemakmuran," ujar Anies saat tiba di Bandara Pattimura, Minggu (14/1) malam.
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan tiba di Bandara Pattimura, Ambon, Maluku, Minggu (14/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
Anies mengaku tujuan dirinya mengunjungi Ambon adalah untuk mendengar aspirasi rakyat Maluku.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 menegaskan akan menjelaskan kepada masyarakat Maluku dalam program Desak Anies pada Senin (15/1).
"Kita ingin kekayaan akuakultur yang luar biasa di sini bisa kita kembangkan, dan Ambon adalah salah satu hub (pusat) untuk pengembangan itu," kata Anies.
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat tiba di Bandara Pattimura, Ambon, Maluku, Minggu (14/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
Anies sudah mengantongi potensi kekayaan alam khususnya perikanan yang luar biasa besar di Maluku.
ADVERTISEMENT
"Ini harus diiringi dengan regulasi yang memungkinkan berkembang lebih baik," ujarnya.
Penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini juga menginginkan agar lebih banyak lagi kegiatan meningkatkan nilai tambah. Hal ini, kata dia, perlu dilakukan agar hasil perikanan itu tidak dikeluarkan ke luar dari Maluku dalam bentuk produk mentah.
"Tapi produk hasil olahan. Supaya penyerapan tenaga kerja terjadi, peningkatan nilai tambah terjadi, dan harapannya kemakmuran akan lebih tinggi di kawasan ini," kata dia.
(IK)