Tidak Ada Pemegang Saham Baru di Bank Harda Internasional Termasuk BCA

17 Mei 2017 18:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bank central Asia (BCA). (Foto: Reuters/Garry Lotulung)
zoom-in-whitePerbesar
Bank central Asia (BCA). (Foto: Reuters/Garry Lotulung)
PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) dikabarkan akan diakuisisi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Namun, Direktur Bank Harda Internasional, Berlian Halim menepis isu tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kan itu udah dibantah juga sama pak Jahya (Presiden Direktur BCA, Jahja Setiatmadja) seminggu yang lalu," kata Berlian saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (17/5).
Berlian menyebutkan, sebelumnya BCA memang berencana melakukan aksi korporasi pelepasan saham baru untuk penambahan modal pada semester kedua tahun ini senilai Rp 100 miliar. Namun menurutnya, akuisisi adalah hak pemegang saham bukan hak manajemen.
"Itu sebenarnya urusan pemegang saham. Saya sudah konfirmasi ke pemegang saham apakah benar ada pembicaraan itu, dia bilang tidak ada. Dia juga bingung isu itu dari mana. Jadi tidak ada akuisisi BCA," jelasnya.
Bahkan, ia mengklaim para pemegang saham masih berkomitmen untuk menambah modal. Dengan kata lain, tidak ada pemegang saham baru. Ia juga mengungkapkan melalui skema right issue ini di mana pemegang saham existing yang akan menyerap.
ADVERTISEMENT
"Pemegang saham utama kita masih komit untuk menambah modal," imbuhnya.
Ia juga mengaku, BBHI juga berencana melakukan right issue menjadi private placement di semester pertama tahun ini sebesar Rp 50 miliar.
Informasi saja, pemegang saham yang memiliki 5 persen atau lebih saham Bank Harda Internasional Tbk, yaitu PT Hakimputra Perkasa (pengendali) (72,66 persen) dan Kwee Sin To (5,43 persen).