Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari komunikasi tersebut, ICA mengatakan UAS tidak memenuhi kriteria (non-eligible) untuk mendapatkan izin masuk berdasarkan kebijakan imigrasi yang diberlakukan pemerintah Singapura.
"Penolakan (refusal of entry) didasarkan alasan 'tidak eligible untuk mendapatkan izin masuk berdasarkan kebijakan imigrasi' (being ineligible for the issue of a pass under current immigration policies). • Penolakan dilakukan kepada ASB (Abdul Somad) dan 6 anggota rombongannya," sebut keterangan KBRI Singapura.
Meski demikian, KBRI Singapura tidak mendapat penjelasan dari ICA atau otoritas terkait lainnya apa alasan jelas kenapa UAS dan rombongan masuk ke dalam daftar tidak eligible.
Atas penolakan itu, KBRI segera mengirim Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Singapura untuk memperoleh informasi kriteria seperti apa yang dimaksud pihak imigrasi.
ADVERTISEMENT
Kini, KBRI dikabarkan masih menunggu keterangan lebih lanjut dari Kementerian Luar Negeri Singapura atas Nota Diplomatik tersebut.
Namun sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo pada Selasa mengungkap, Singapura tidak akan membeberkan alasan mereka melarang masuk UAS.
"Itu kan urusan keimigrasian, mereka tidak pernah mau buka. Jadi itu adalah kewenangan dari pemerintah Singapura," kata Suryo kepada kumparan di Singapura.
UAS dan rombongan pergi ke Singapura pada Senin (16/5). UAS menyatakan, tujuan mereka ke Negeri Singa adalah untuk berlibur, bukan menghadiri pengajian atau tablig.
Sedang pemerintah Singapura di situs Kementerian Dalam Negeri. menyebut, beberapa ceramah UAS menyebarkan ajaran ekstrem dan perpecahan.
"Somad diketahui menyebarkan ceramah ekstrem dan segregasi yang tidak dapat diterima oleh masyarakat multi-ras dan multi-agama di Singapura," ujar keterangan Kemendagri Singapura yang dikirimkan Dubes Singapura Anil Kumar Nayar lewat pesan kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
"Contohnya, Somad ceramah mengenai bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Palestina-Israel dan dapat dianggap syahid. Dia juga berkomentar yang merendahkan agama lain, seperti Salib Kristen dianggap sebagai tempat tinggal jin kafir. Somad juga secara terbuka menyebut non-Muslim kafir," sambung dia.
Penulis: Sekar Ayu.
Live Update