Tiga Hari Mati Listrik di Venezuela, 100 Ribu Liter Susu jadi Basi

28 Maret 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabel listrik terganting di tiang lampu saat listrik padam di Caracas, Venezuela Foto: Reuters/Ivan Alvarado
zoom-in-whitePerbesar
Kabel listrik terganting di tiang lampu saat listrik padam di Caracas, Venezuela Foto: Reuters/Ivan Alvarado
ADVERTISEMENT
Mati listrik kembali terjadi di Venezuela dalam tiga hari terakhir. Akibatnya, kehidupan masyarakat di negara yang sedang dililit krisis ekonomi parah itu semakin sulit. Bahan makanan rusak, air sulit didapat, gelap gulita, perekonomian semakin morat-marit.
ADVERTISEMENT
Ini adalah mati listrik panjang kedua di Venezuela dalam beberapa pekan terakhir. Mati listrik pertama sejak 7 Maret berlangsung selama seminggu.
Warga saat itu harus mencari air di sungai karena pompa listrik tidak berjalan. Penimbunan makanan dan air terjadi, stok semakin menipis. Hal serupa terjadi pada Rabu (27/3) ketika mati listrik memasuki hari ketiga.
Penduduk setempat berbincang di atas atap saat terjadi pemadaman listrik di Caracas, Venezuela. Foto: Reuters/Ivan Alvarado
"Pasokan makanan mulai membusuk. Tidak ada air. Transportasi tidak berjalan. Tidak ada komunikasi. Saya tidak tahu bagaimana kondisi keluarga saya. Warga mulai resah," kata Nestor Carreno, yang terpaksa menutup gerai pizzanya di Caracas karena mati listrik, dikutip AFP.
Pada Selasa malam, listrik sempat menyala di setengah dari 24 negara bagian Venezuela. Namun listrik kembali menyala pada Rabu menjelang pagi, memaksa pemerintah meliburkan kantor-kantor dan sekolah.
ADVERTISEMENT
Julio Castro, seorang dokter di Aragua, mengatakan kepada Reuters seorang wanita berusia 81 tahun meninggal dunia karena tidak bisa mencapai kamar perawatan lantaran lift rumah sakit tidak berfungsi.
Seorang pria menyalakan lilin di dalam rumahnya saat terjadi pemadaman listrik di Caracas, Venezuela. Foto: Reuters/Ivan Alvarado
Organisasi nirlaba Doctors for Health mengatakan dalam mati listrik sebelumnya, ada 24 pasien meninggal dunia di rumah sakit karena mati listrik.
Byar-pet listrik membuat perekonomian negara itu semakin ambruk. Menurut para ahli yang dikutip AFP, mati listrik bulan ini membuat ekonomi Venezuela merugi hingga USD 200 juta per hari.
Bisnis warga terdampak akibat kondisi ini. Contohnya di negara bagian Tachira, bagian barat Venezuela, ada lebih dari 100 ribu liter susu yang menjadi basi.
Seorang penduduk menggunakan cahaya dari telepon seluler ketika ia berjalan di sepanjang jalan selama pemadaman di Caracas, Venezuela. Foto: REUTERS / Carlos Garcia Rawlins
Menurut Leonardo Figuero, kepala asosiasi peternak Tachira, yang dikutip Reuters, produk ternak itu rusak karena lemari pendingin mati selama 40 jam.
ADVERTISEMENT
Di Valencia, kota terbesar ketiga Venezuela, warga yang tidak memiliki listrik dan gas terpaksa menebang pohon untuk kayu bakar. Mereka harus segera memasak bahan-bahan makanan sebelum semuanya busuk.
"Saya mencari kayu bakar karena tidak ada gas di negara penghasil-minyak ini, tidak ada layanan publik. Mustahil hidup normal, kami mengalami kemunduran," kata Morris de Castro, seorang pengacara.
Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro mengatakan ketiadaan listrik terjadi karena gangguan pada bendungan hidroelektrik Guri di Sungai Orinoco yang memasok 80 persen listrik negara. Maduro mengatakan hal ini disebabkan oleh sabotase Amerika Serikat dan oposisi.
Juan Guaido, pemimpin oposisi sekaligus presiden tandingan Maduro, membantah tuduhan tersebut. Dia mengatakan Maduro berbohong, seraya menyerukan rakyat Venezuela turun ke jalan memprotes pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Waktunya sudah tiba untuk bergerak di setiap negara bagian, di setiap komunitas, untuk mendapatkan air kembali, listrik kembali, gas kembali," kata Guaido.