Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tiga kapal komersial diserang di perairan internasional Laut Merah , pada Minggu (3/11). Pada saat bersamaan, milisi pemberontak Houthi Yaman mengeklaim telah menyerang dua kapal, yang disebut adalah milik Israel, di daerah itu dengan rudal dan drone.
ADVERTISEMENT
Insiden ini terjadi beberapa pekan setelah milisi Houthi membajak kapal milik seorang pengusaha Israel di Laut Merah, sebagai bentuk protes atas kekerasan tak henti di Jalur Gaza.
Dikutip dari Reuters, United States Central Command (Centcom) mengatakan, insiden dilaporkan terjadi saat kapal penghancur Carney menanggapi panggilan darurat mengenai serangan drone dan rudal di area kekuasaan Houthi di bagian utara Yaman.
Centcom meyakini, serangan yang membahayakan rute perdagangan internasional itu diluncurkan oleh Iran, sekutu dekat Houthi. "Kami memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa serangan-serangan ini, meskipun dilancarkan oleh Houthi di Yaman, sepenuhnya diaktifkan oleh Iran," ujar juru bicara Centcom.
"Amerika Serikat akan mempertimbangkan semua tanggapan yang tepat dalam koordinasi penuh dengan sekutu dan mitra internasional kami," tambahnya.
Lebih lanjut, milisi Houthi dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi bahwa angkatan lautnya telah menyerang 2 kapal diduga milik Israel — Unity Explorer dan Number 9, dengan drone dan rudal.
ADVERTISEMENT
Tanpa menjelaskan lebih lanjut, juru bicara Houthi menjelaskan dua kapal tersebut menjadi target setelah awak kapal tidak menggubris peringatan dari Houthi.
"Serangan tersebut merupakan respons terhadap tuntutan rakyat Yaman dan seruan dari negara-negara Islam untuk berdiri bersama rakyat Palestina," bunyi pernyataan juru bicara Houthi.
Kapal tanker berbendera Bahama, Unity Explorer, diketahui dimiliki oleh Unity Explorer Ltd dan dikelola oleh Dao Shipping yang berbasis di Ibu Kota Inggris, London. Menurut data LSEG, seharusya kapal ini dijadwalkan tiba di Singapura pada 15 Desember.
Sementara Number 9 merupakan kapal kontainer berbendera Panama yang dimiliki oleh Number 9 Shipping Ltd dan dikelola oleh Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM) yang berbasis di Newscastle, Inggris.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pernyataan, BSM mengkonfirmasi tak ada korban luka atau kerusakan parah yang diderita kapal. "Kapal Number 9 saat ini sedang berlayar dan tidak ada laporan mengenai korban luka atau kecelakaan setelah insiden tersebut. Kapal tersebut ditembak oleh sebuah proyektil ketika sedang transit di Selat Bab al-Mandab," bunyi pernyataan BSM.
Di sisi lain, juru bicara Israeli Defense Forces (IDF) Daniel Hagari mengatakan baik Unity Explorer maupun Number 9 tidak berkaitan dengan Israel — seperti klaim Houthi.
Namun, Hagari mengatakan pihaknya mencatat ada kerusakan parah pada salah satu kapal. "Satu kapal mengalami kerusakan parah dan dalam keadaan bahaya dan tampaknya dalam bahaya tenggelam dan satu kapal lainnya mengalami kerusakan ringan," ucap Hagari.
ADVERTISEMENT