Tiktoker Malaysia yang Bikin Konten Hoaks Hilang di Hutan Bandung Minta Maaf

7 Februari 2025 12:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten kreator asal Malaysia Ammar Mohd Nazhan (baju hijau) dan Aras (baju hitam merah) berikan klarifikasi di Polsek Panyileukan, Bandung. Foto: Polsek Panyileukan
zoom-in-whitePerbesar
Konten kreator asal Malaysia Ammar Mohd Nazhan (baju hijau) dan Aras (baju hitam merah) berikan klarifikasi di Polsek Panyileukan, Bandung. Foto: Polsek Panyileukan
ADVERTISEMENT
Tiktoker asal Malaysia Ammar Mohd Nazhan dan Aras yang membuat video tentang hilangnya seorang influencer asal Malaysia @Eykaa di Hutan Bandung lewat tayangan berjudul Pempengaruh Malaysia Hilang di Hutan Bandung Selepas Buat Content Paranormal, meminta maaf.
ADVERTISEMENT
Konten rekayasa yang memuat informasi palsu tersebut telah bikin heboh di media sosial.
"Kami ingin memohon maaf atas apa yang berlaku dan kami berjanji tidak mengulangi lagi," kata Ammar Mohd Nazhan dan Aras dalam video yang diterima kumparan.
Konten kreator asal Malaysia Ammar Mohd Nazhan dan Aras berikan klarifikasi di Polsek Panyileukan, Bandung. Foto: Polsek Panyileukan
Mereka mengatakan semua konten yang dibuat hanya hiburan semata. Mereka memastikan tidak akan membuat konten seperti itu lagi.
Sementara itu, Kapolsek Panyileukan, Kompol Kurnia mengatakan keduanya sudah membuat surat permohonan maaf bermeterai.
"Mereka tidak menyadari bahwa di Indonesia ada undang-undang yang mengatur penyebaran berita bohong," kata Kunria saat dikonfirmasi Kamis (6/2).
“Telah dibuat surat pernyataan di atas meterai tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan dibuatkan video klarifikasi," imbuh dia.
Surat permintaan maaf. Dok. Polsek Panyileukan
Kurnia, menjelaskan video itu dibuat pada Minggu malam 2 Februari 2025 lalu. Video itu memuat skenario dan rekayasa agar mendapat rating dan follower yang lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Dijelaskannya, bahwa pada malam itu sekitar pukul 19.00 WIB, Ammar dan Aras melakukan siaran langsung di lingkungan Embah Garut, Cisurupan, Cibiru, Kota Bandung. Dalam tayangan itu, diskenariokan sedemikian rupa Eykaa menghilang usai melakukan semacam kegiatan horor.
Mengenai akan mengadakan kegiatan itu, menurut Kurnia, mereka sudah dapat izin dari pengurus kewilayahan setempat. Tapi, pihak kepolisian dilibatkan dalam pengawasan acara sama sekali.
"Kegiatan tersebut tidak dilaporkan ke Pihak Kepolisian Polsek Panyileukan dan kegiatan tersebut tanpa rekomendasi dari Polsek Panyileukan dan Polrestabes Bandung," ujarnya.
Kurnia bilang, konten live streaming dari para kreator negeri tetangga tersebut merupakan rangkaian dari total 9 episode. Sayangnya, mereka tak menyadari konsekuensi yang timbul dari konten tersebut, yakni keresahan di tengah masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT