Tikus Serang Markthal, Ikon Kebanggaan Rotterdam

31 Januari 2018 3:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Controle Markthal Rotterdam (Foto: Dok. NVWA)
zoom-in-whitePerbesar
Controle Markthal Rotterdam (Foto: Dok. NVWA)
ADVERTISEMENT
Tempat jajanan dan belanja yang instagramable, Markthal, di Rotterdam, Belanda, ini ternyata banyak tikusnya. Sebuah otoritas keamanan pangan Belanda (Nederlandse Voedsel-en Warenautoriteit/NVWA) mengungkap setidaknya ada 19 kasus di Markthal yang berkaitan langsung dengan keberadaan tikus.
ADVERTISEMENT
“Dari 36 pelanggaran, sebanyak 19 kasus berkaitan langsung dengan keberadaan tikus, selebihnya berhubungan dengan ketentuan higiene,” tulis Nederlandse Voedsel- en Warenautoriteit/NVWA dalam laman resminya dikutip kumparan (kumparan.com), Rabu (31/1).
Markthal adalah karya arsitektur indah di Rotterdam berbentuk kurva terbalik, sebuah konsep menyatukan apartemen dan perkantoran, dengan ruang sangat besar di bagian bawahnya untuk pasar.
Dari pemeriksaan NVWA itu, diketahui terdapat 76 stand makanan yang menjual makanan basi. Inspeksi besar-besaran ini dilakukan NVWA menyusul penutupan seketika sebuah stand makanan di Markthal karena ketahuan ada tikus dan tanda-tanda lebih banyak lagi seputar kehadiran binatang hama tersebut.
Gangguan tikus di dalam ikon kota Rotterdam itu mendapat perhatian luas media setempat. Namun NVWA memastikan bahwa konsumen yang makan di Markthal atau belanja makanan tidak perlu khawatir. Sejauh ini belum ada kasus yang membahayakan kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Jika kami menemukan sesuatu yang membahayakan kesehatan, maka kami langsung menutup tempat usaha tersebut,” ujar juru bicara NVWA, dilansir dari Algemeen Dagblad.
Dia menekankan perlu ada tindakan untuk memberantas gangguan tikus dan harus dilakukan serentak bersama-sama. Sebab, jika salah satu tempat usaha ada tikusnya, maka stand-stand lainnya juga akan terdampak.
Di musim dingin, Markthal mendapat gangguan hama tikus seperti saat ini. Mereka datang mencari remah atau rontokan dan makanan lainnya yang jatuh ke lantai, selanjutnya bersarang dan berkembang biak dengan cepat.
“Harus dibicarakan bersama. Ini bukan masalah beberapa pedagang. Tikus-tikus itu masuk melalui celah-celah. Mereka selalu menemukan makanan dan sulit dibasmi dalam ruang sebesar ini,” ujar Mark Kolster dari Asosiasi Pedagang Markthal.
ADVERTISEMENT
Markthal diresmikan oleh Ratu Maxima pada 1 Oktober 2014 dan langsung menyedot perhatian turis asing dan warga setempat. Menurut data Strabo, pasar ini dikunjungi oleh rata-rata 8 juta orang per tahun dengan omzet tahunan Euro 63 juta.
LAPORAN EDDI SANTOSA