Neno Warisman Laporkan Tim Ahok-Djarot ke Bawaslu karena Sembako

17 April 2017 17:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sembako yang Dibagikan Timses Ahok-Djarot. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sembako yang Dibagikan Timses Ahok-Djarot. (Foto: Dok. Istimewa)
Tim Ahok-Djarot kembali dilaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta atas dugaan membagikan sembako di minggu tenang, Senin (17/4). Kali ini, mereka dilaporkan oleh Arafiq, warga Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Arafiq melaporkan Susi, warga Rawa Terate yang membagi-bagikan sembako pada hari tenang. Susi diketahui merupakan ketua panita bagi-bagi sembako yang juga menjabat sekretaris tim RT 007 dan anggota KPPS TPS 05.
"Kita gerebek karena pada minggu tenang masih dibagikan (sembako), secara aturan juga udah salah," kata Arafiq. Terlebih, lanjutnya, Susi merupakan pengurus RT dan anggota KPPS yang dituntut netral.
Menurut keterangan Arafiq, tim yang diduga mendukung Ahok-Djarot ini sudah membagi-bagikan sembako sejak Sabtu (15/4) malam. Namun ia masih memaklumi kegiatan tersebut. Paginya sekitar pukul 05.30 WIB, ia masih mendapati adanya bagi-bagi sembako.
"Saya tahunya dari ibu-ibu. Mereka diminta kasih lihat KTP sama KK, baru bisa beli sembako seharga 10 ribu rupiah," jelas Arafiq.
ADVERTISEMENT
Ahok-Djarot (Foto: Bagus Permadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ahok-Djarot (Foto: Bagus Permadi)
Ia pun memutuskan menegur panitia pembagi sembako
"Sekarang logika kita saja, nggak mungkin sembako itu dari dia karena selama ini dia ngontrak dan bukan dagang," katanya. .
Arafiq dan sejumlah warga segera mengumpulkan bukti berupa 6 video, 2 foto, dan seplastik sembako untuk diserahkan ke Bawaslu.
"Saya sempat dapat videonya waktu diminta-mintain KTP dan KK. Setelah saya datang panitia bilang 'umpetin-umpetin'," ujarnya.
Selain sembako, panitia juga menyebarkan pamflet yang berisi artikel bahwa memilih gubernur non-muslim bukan sebuah dosa. "Isinya menurut saya sudah provokasi," kata Arafiq.
Neno Warisman, artis sekaligus Presidium Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin (GMMP), mendukung penuh laporan warga ini. Ia pun turut datang menemani Arafiq melapor.
ADVERTISEMENT
"Sekarang masyarakat sudah ngeh dan aktif melaporkan. Mereka makin pintar dan mulai sadar bahwa ini negara hukum dan mereka bisa memprosesnya melalui jalur yang ada," kata Neno.
Menurutnya, kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat utuk berkontribusi menciptakan pemilu yang bersih. "Caranya dengan menangkap basah, memotret, membuat video, dan memberikan barang bukti serta saksi ke pos kecurangan seperti ini," tuturnya.
Neno pun menyampaikan keprihatinannya akan hukum yang ia rasa tumpul, padahal buktinya sudah banyak. "Dalam hal ini (kasus sembako) memang seluruh perangkat negara ini sepertinya telah terbeli oleh satu pihak sehjngga hukum jadi tumpul," ujarnya.
Ia pun mewanti-wanti pemerintah, jika hukum terus tumpul, maka masyarakat akan beraksi. "Kalau masyarakat sudah dicurangi secara masif, jangan salahkan masyarakat jika melakukan reaksi rakyat yang bukan dikomando oleh siapapun," tutup Neno.
ADVERTISEMENT