Tim Bayangan Nadiem Dipilih Tender: Berisi Anak Muda dari Perusahaan Teknologi

28 September 2022 14:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernyataan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim soal adanya shadow team atau tim bayangan sebanyak 400 orang di Kemendikbud Ristek menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto, mengungkap bahwa tim bayangan yang dimaksud adalah vendor yang merupakan bagian dari anak perusahaan PT Telkom Indonesia, disebut GovTech Edu.
"Kemendikbud Ristek bekerja sama dengan penyedia jasa atau vendor yaitu GovTech Edu yang merupakan bagian dari PT Metranet (anak perusahaan PT Telkom Indonesia)," ungkap Anang kepada kumparan, Rabu (28/9).
Ia menyebut, tim GovTech Edu terdiri dari sejumlah anak muda yang memiliki keahlian di bidang teknologi dan bekerja di perusahaan teknologi decacorn hingga multinasional.
Tim GovTech Edu tersebut bekerja dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud Ristek dengan mekanisme yang dilakukan melalui tender sesuai peraturan yang berlaku melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Ia menyebut, sumber pendanaannya berasal dari anggaran Kemendikbudristek.
ADVERTISEMENT
"GovTech Edu terdiri dari profesional muda yang berasal berbagai latar belakang seperti perusahaan teknologi decacorn, unicorn teknologi, firma konsultan manajemen, hingga perusahaan multinasional," jelasnya.
"Mekanisme yang digunakan adalah tender sesuai peraturan yang berlaku melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Sumber pendanaannya dari anggaran Kemendikbudristek," imbuh Anang.

Urgensi membentuk tim bayangan

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat membuka International Olympiad in Informatics (IOI) di kampus ISI Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Selasa (9/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Anang pun membenarkan bahwa tim bayangan bukan dari sumber daya manusia (SDM) atau ASN yang sudah ada di Kemendikbud Ristek.
Ia mengatakan, Kemendikbud Ristek perlu mengubah cara kerja khususnya dibidang pengembangan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran, terutama saat pandemi.
"Sesuai penjelasan Mas Menteri dalam acara di PBB, krisis pembelajaran yang dialami Indonesia dan diperburuk pandemi hanya dapat diatasi melalui dukungan teknologi dalam sistem pendidikan. Transformasi teknologi yang diterapkan Kemendikbudristek tidak bisa hanya menghadirkan produk atau platform teknologi, tetapi perlu mengubah cara kerja," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anang menilai, kerja sama Kemendikbud Ristek dengan GovTech Edu tersebut tidak hanya menciptakan produk teknologi yang efektif, tapi memberikan pengalaman dan ilmu baru kepada SDM internal Kemendikbud.
"Dimulai dari riset, perancangan konsep, hingga pengembangan yang dilakukan secara kolaboratif. Selain itu, terjadi transfer of knowledge dan peningkatan kapasitas SDM internal. Namun, semua pengambilan keputusan dan kebijakan tetap dilakukan oleh pejabat berwenang di Kemendikbud Ristek," tandasnya.