Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tim Bobby Pertanyakan Ucapan Edy soal 'Lahan Medan Club Rp 400 M Adalah Bonus'
31 Oktober 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Yudha Johansyah, juru bicara Paslon 01 Pilgub Sumut Bobby Nasution- Surya, mengaku bingung dengan pernyataan Paslon 02 saat debat perdana yang digelar KPU di Grand Mercure Hotel, Kota Medan.
ADVERTISEMENT
Yudha bilang, kebingungan itu muncul ketika Edy menjawab pertanyaan Bobby soal alasan lebih memilih membeli lahan eks Medan Club dibanding membuat program kesehatan.
Saat itu, Edy menjawab agar Bobby tidak menyamakan membeli lahan eks Medan Club dan fasilitas kesehatan. Kata dia, beli Medan Club adalah bonus.
“Kita kan jadi bertanya-tanya, apa maksud bonus tersebut? Bonus apa atau dari mana?” kata Yudha pada Kamis (31/10).
“Kita semua tidak tahu dan paham kan? Artinya Cuma Pak Edy dan Tuhan yang tahu. Harusnya disampaikan apa yang dimaksud bonus itu dalam forum resmi tersebut,” sambungnya.
Soal Medan Club dan UHC
Menanggapi Bobby di momen debat, Edy awalnya menyinggung soal singkatan. Edy mempertanyakan, mengapa Bobby tak memperpanjang singkatan UHC, sebagai aturan debat.
ADVERTISEMENT
"BPJS yang gunakan APBN tak jadi jawaban apalagi UHC yang setingkat wali kota Medan menyiapkan KTP untuk rakyat berobat. Jangan bohongi rakyat! Persoalannya RS tak ada obatnya," imbuh Edy.
UHC adalah Universal Health Coverage. Di Medan, ini jadi andalan Bobby. Yakni program berobat gratis hanya dengan menggunakan KTP.
"Itu yang harus kita diskusikan bagaimana caranya sehingga pelayanan kesehatan bisa kita atasi dari mulai infrastruktur kesehatan. Jangan disinggung Medan Club. Medan Club itu bonusnya Sumut,” ujarnya.
Lahan eks Medan Club yang disinggung Bobby adalah lahan yang terletak di Jalan Kartini Medan, yang sudah dibeli oleh Edy. Di sana dibangun kantor satu atap untuk pelayanan masyarakat. Jadi ada perluasan kantor gubernur. Lahan itu dibeli senilai Rp 457 M.
ADVERTISEMENT