Tim Hukum Ganjar-Mahfud Nilai Suara Prabowo-Gibran Harusnya 0

Sidang perkara syarat usia capres/cawapres di MK, 16 Januari 2024. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Tim Hukum Ganjar-Mahfud melayangkan gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi. Dalam permohonannya, mereka menyinggung soal suara paslon 02 Prabowo-Gibran.

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang sudah ditetapkan KPU, Prabowo-Gibran meraih 96.214.691 suara. Sedangkan Ganjar-Mahfud 27.040.878 suara dan Anies-Muhaimin 40.971.906 suara.

Namun, Tim Hukum Ganjar-Mahfud menilai, suara Prabowo-Gibran harusnya 0.

"Termohon telah melakukan kesalahan dalam perhitungan perolehan suara masing-masing pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Terdapat selisih suara antara perhitungan yang dilakukan oleh Termohon dengan perhitungan yang dilakukan oleh Pemohon," bunyi permohonan Tim Hukum Ganjar-Mahfud dikutip pada Rabu (27/3).

Prabowo bertemu Gibran sambil buka puasa bersama sekaligus merayakan ulang tahun Didit. Foto: Dok. Istimewa

Berdasarkan paparan Tim Hukum Ganjar-Mahfud, seharusnya suara Prabowo-Gibran di 38 provinsi, termasuk di luar negeri, adalah 0.

Mereka menilai, suara Prabowo-Gibran tinggi karena ada pelanggaran yang bersifat TSM dan pelanggaran prosedur Pemilu yang merusak integritas Pilpres 2024 sebagaimana diatur dan dijamin dalam Pasal 22E ayat (1) UUD NRI 1945.

"Pilpres 2024 bukanlah pemilihan umum dalam artian sebenarnya karena telah didesain sedemikian rupa oleh Presiden Joko Widodo untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2 dalam 1 putaran pemilihan," jelas TPN Ganjar-Mahfud.

Oleh sebab itu, mereka menilai paslon 02 harus didiskualifikasi dan KPU harus melakukan pemilihan ulang,

Berikut petitum yang dimohonkan TPN Ganjar-Mahfud: