Tim Mitigasi IDI: Kematian Dokter di Jawa Menurun Seiring Turunnya Kasus Harian

4 Agustus 2021 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemakaman jenazah pasien corona di Cianjur.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman jenazah pasien corona di Cianjur. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Lonjakan kasus COVID-19 yang melanda Indonesia saat ini telah berangsur menurun. Hal ini juga diikuti dengan kematian dari para dokter yang juga semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
Pada Juli 2021, tercatat sebanyak 199 dokter telah meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit corona ini. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang pandemi. Bahkan saat gelombang kasus pertama terjadi Januari lalu, setidaknya sebanyak 65 dokter juga telah gugur.
Ketua Pelaksana Harian Mitigasi PB IDI, dr Mahesa Paranadipa, membenarkan bahwa terdapat menurunkan kasus kematian pada dokter akhir-akhir ini. Ia mengatakan bahwa ini merupakan bentuk efek dari penerapan PPKM Level 4 sekitar sebulan terakhir. di Jawa yang juga telah terbukti menurunkan kasus konfirmasi.
"Penurunan kasus kematian dokter seiring dengan penurunan kasus konfirmasi dan kami melihat signifikansi penurunan kasus di Jawa. Mudah-mudahan dampak dari kebijakan pemerintah terkait dengan pembatasan aktivitas melalui PPKM Level 4 mudah-mudahan bisa efektif kedepannya sehingga angka-angka kasus lebih menurun lagi dan bisa menurunkan beban dari kerja teman-teman di pelayan," jelasnya.
Data kematian dokter Indonesia per 3 Agustus 2021. Foto: Tim Mitigasi IDI
Hal ini disampaikan dr Mahesa dalam keterangan pers secara virtual terkait update angka kematian dokter yang dihimpun Tim Mitigasi PB IDI, Rabu (4/8).
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penurunan kasus secara nasional maupun kasus kematian pada para dokter ini diharapkan dapat membuat pelayanan selanjutnya menjadi lebih optimal hingga positivity rate yang saat ini masih terbilang tinggi bisa segera mencapai batas terkendali di angka 5 persen.
"Turunnya beban ini mudah-mudahan teman-teman sejawat, teman-teman nakes yang bertugas di pelayan kesehatan tetap optimal memberikan pelayanan dengan stamina yang baik, kesehatan mereka terjaga, terus memberikan pelayanan hingga kasus-kasus bisa ditekan terus hingga positivity rate di bawah 5 persen," tambahnya.
Walau lonjakan di Jawa mulai menurun, ia juga menyadari bahwa mulai banyak daerah luar Jawa yang kasusnya meningkat. Untuk ia berharap agar kasus di tempat lain juga bisa segera menurun.
"Dan kita punya semangat yang kuat melewati pandemi ini walaupun kasus-kasus di luar Jawa mengalami lonjakan. Kami mendoakan semoga dapat berkurang di luar Jawa. semoga kita bisa terus sehat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT