news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tim Prabowo Sesalkan Larangan Diskusi di UGM: Kampus Jadi Intimidatif

12 Oktober 2018 22:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim Pemenangan Prabowo-Sandi menyayangkan adanya larangan diskusi di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dalam acara yang dipindah lokasi acaranya tersebut, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan menjadi pembicara. Kedua tokoh itu adalah anggota Tim Pemenangan Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
Koordinator Juru bicara Tim Pemenangan Prabowo-Sandi, Dahnil Azhar Simanjuntak, menganggap pembatalan acara semacam ini berbahaya. Menurutnya, hal itu tidak perlu dilakukan UGM.
"Kami sangat menyesalkan kampus kok berubah jadi tempat intimidatif. Saya pikir Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan dalam posisi intelektual, Pak Sudirman Said sebagai ekonom. Saya pikir perilaku seperti ini bahaya," kata Dahnil di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (12/10).
Seminar kebangsaan Sudirman Said dan Ferry Mursyidan di UGM. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Seminar kebangsaan Sudirman Said dan Ferry Mursyidan di UGM. (Foto: Dok. Istimewa)
Dahnil juga mengatakan, selain acara di UGM, mulai ada beberapa intimidasi yang dirasakan kubunya. Salah satunya, datang dari polisi.
"Saya kebetulan masih Ketua Pemuda Muhammadiyah, teman-teman di daerah didatengi pihak kepolisian setempat ditanya seputar Muktamar Muhammadiyah November," sebutnya.
Tindakan aparat pemerintah mengintimidasi acara yang berhubungan dengan lawan politik, disebut Dahnil, bukan sikap baik. Langkah semacam itu berbahaya bagi demokrasi.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir pola-pola seperti ini tidak sehat untuk demokrasi kita, intimidatif dan kemudian cenderung menggunakan wewenang yang dimiliki untuk menghalangi kegiatan berserikat dan sebagainya, yang jelas kami menyesalkan," ujarnya.