Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Tim Pramono-Rano Soal Kubu RK Mau Gugat ke MK: Jangan Dicari-cari Bos
8 Desember 2024 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Saksi pasangan RIDO dalam Rapat Pleno Terbuka KPU Jakarta, Minggu (8/12) menganggap hasil rekapitulasi pemungutan suara Pilgub Jakarta tidak sah akibat adanya dugaan kecurangan. Bahkan mereka bersiap untuk melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
ADVERTISEMENT
Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono-Rano, Prasetyo Edi, mengaku tidak khawatir dengan gugatan tersebut. Sebab perbandingan hasil suara pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan 3 sangatlah jauh.
Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno unggul dengan perolehan suara sebesar 50,07 persen. Sementara Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) memperoleh 39,40 persen.
“Kalau dia memang tidak mau menerima hasil ini silakan saja ke MK, itu kan alurnya tetapi jangan dicari-cari karena perbandingannya satu dengan tiga hampir 10 persen Bos, gimana dia mau ke MK,” kata Prasetyo Edi kepada wartawan, di Ballroom Hotel Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (8/12).
Prasetyo Edi menilai, Kubu RIDO terlalu emosional dengan hasil rekapitulasi tersebut padahal menang atau kalah adalah hal yang lumrah. Jadi sudah saatnya untuk menerima secara lapang dada.
ADVERTISEMENT
“Saya minta nomor satu jangan istilahnya, jangan emosional, kalah menang setelah pesta demokrasi sudah biasa, harus legawa,“ kata Prasetyo.
Guna menghadapi gugatan, Prasetyo Edi mengaku sudah menyiapkan seluruh form C1 dari setiap daerah Jakarta sebagai barang bukti paling kuat.
“Saya siap C1 dengan hasil, kita sudah punya hasil karena kekuatan kita ada C1 di semua titik,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ahmad Riza Patria, menyebut ada laporan yang masuk kepadanya terkait kecurangan di Kemanggisan, Palmerah. Namun ia tidak menerangkan paslon mana yang melakukan kecurangan itu.
“Ini saya baru dapat laporan masuk di Kelurahan Kemanggisan, Palmerah Ada 18 RW, direncanakan masing-masing seribu orang akan dibagikan, ada yang 100 ribu (rupiah), 150 sampai 200 ribu (rupiah) per orang. Jadi money politics sudah dilakukan oleh pasangan lain,” ujarnya saat konferensi pers di DPD Golkar Jakarta pada Senin (25/11).
ADVERTISEMENT
Live Update
ASN Kemendiktisaintek membentangkan spanduk bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri", Senin (20/1). Sejumlah karangan bunga bertuliskan kata-kata satir juga ditujukkan kepada Menteri Satryo Soemantri.
Updated 20 Januari 2025, 14:35 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini