Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tim SAR Kekurangan Kantung Jenazah, Korban Tsunami Dibungkus Plastik
29 September 2018 16:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Tim evakuasi terus mengevakuasi korban meninggal akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Namun, saat ini tim evakuasi tengah kekurangan kantung jenazah untuk mengangkut jenazah yang berhasil ditemukan oleh tim.
ADVERTISEMENT
Menurut kesaksian seorang warga Palu, Mardianto korban meninggal paling banyak ditemukan di daerah pantai Kota Palu. Sebab, saat terjadi gempa, tsunami pun muncul di bibir pantai.
"Korban terbanyak terdapat di daerah pantai karena selain gempa terjadi juga tsunami di daerah bibir pantai ± 500 m dari bibir pantai," kata Mardi saat dihubungi, Sabtu (29/9).
Mardi mengatakan jumlah korban sebanyak 384 orang yang berhasil ditemukan, tidak sebanding dengan kantung jenazah yang disediakan. Akibatnya, sebagian jenazah terpaksa diangkut ke RS. Bhayangkara dengan menggunakan kantung plastik.
Namun, Mardi tidak mengetahui jumlah korban meninggal yang diangkut dengan plastik. Ia tidak bisa membantu tim karena belum diizinkan untuk berada di daerah evakuasi.
"Iya (pakai kantung plastik). Sebagian korban terpaksa dibungkus dengan menggunakan kantong plastik. Belum diketahui jumlah pastinya. (Saya) belum bisa ke tempat evakuasi, jadi saya belum bisa bantu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, kata Mardi belum terdapat informasi lebih lanjut untuk penambahan kantung mayat. "Belum ada, mudah-mudahn bisa (ditambahkan kantung jenazah)," ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau, apabila terdapat penambahan kantung jenazah dari Basarnas, maka kantung itu lebih baik langsung ditujukan ke RS. Bhayangkara.
"Jikalau ada yang bisa berkoordinasi dengan Basarnas pusat, Kantong jenazahnya bisa langsung diarahkan ke RS. Bhayangkara," tutupnya.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatatakan saat ini pihaknya telah menemukan 384 korban meninggal akibat tsunami Palu. Jumlah itu, dapat bertambah karena BNPB belum dapat berkomunikasi dengan tim di Donggala dan masih terdapat beberapa daerah yang belum dievakuasi.
"Donggala masih belum terjamah komunikasi masih putus, tapi tim sudah ada yang bergerak ke sana. Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah selain itu semua daerah yang terkena bencana terjangkau, alat berat diperlukan, personil SAR juga harus ditambah," kata dia.
ADVERTISEMENT