Tim SAR Masih Cari Black Box dan FDR Smart Air yang Jatuh di Tarakan

11 Maret 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah pesawat kargo milik maskapai penerbangan Smart Air dilaporkan hilang kontak pagi ini setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat pada pukul 08.25 Wita tujuan Binuang, Krayan, Nunukan pada pukul 09. Foto: Istimewa/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah pesawat kargo milik maskapai penerbangan Smart Air dilaporkan hilang kontak pagi ini setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat pada pukul 08.25 Wita tujuan Binuang, Krayan, Nunukan pada pukul 09. Foto: Istimewa/ANTARA
ADVERTISEMENT
Tim SAR gabungan masih berada di lokasi jatuhnya pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation atau Smart Air di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
Mereka masih mencari kotak hitam (black box) dan Flight Data Recorder (FDR).
"Kita kerahkan satu unit helikopter Bell dari Malinau ke lokasi kejadian untuk misi mencari black box dan FDR," kata Kepala Basarnas Tarakan, Syahril di Tarakan, Senin (11/3), dikutip dari Antara.
Total ada 10 personel tim SAR gabungan di lokasi jatuhnya pesawat. Mereka terdiri dari lima personel Basarnas dan lima personel TNI/Polri.
Personel Basarnas yakni Hamsah, Muzfadhil Chaerul Muhammad, Muh Yusdi Fajerin, Fajar Bakti Tandi Datu, dan Rangga Wijaya Saputra. Sedangkan personel dari TNI/Polri yakni Letda Agung, Serka Safriansyah, Serda Sigawa, Bripda Trio Paurana dan Bripda Sahrul.
"Tim SAR gabungan yang berada di Posko Gabungan Tarakan melaksanakan briefing untuk melaksanakan evakuasi tim SAR gabungan yang masih berada di lokasi kejadian jatuhnya pesawat," kata Syahril.
Team SAR dari Satbrimob Polda Kaltara mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Kabid Jumas Polda Kaltara

Cuaca di Lokasi Berawan

ADVERTISEMENT
Syahril menjelaskan, tim dari Tarakan menggunakan Super Puma H-225M Reg. H-2207 melaksanakan evakuasi tim SAR gabungan pada koordinat 27.60" N 115° 56' 32.40" E dengan jarak 98.29 NM dengan heading 283.44°.
Unsur yang terlibat evakuasi antara lain Tim Rescue Kansar Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Skadron 5 Sultan Hasanuddin, Kodam VI Mulawarman, Satrad 225 Tarakan, Lanud Atang Sendjaja, Brimob Polda Kaltar, Polres Tarakan, dan Polres Malinau.
Kemudian Kodim 0907 Tarakan, Kodim 0910 Malinau, Batalyon 614 Raja Pandita, BPBD Kabupaten Malinau, Airnav Tarakan, Airnav Malinau, UPBU Juwata Tarakan, UPBU R.A Bessing, BMKG Tarakan dan Smart Aviation, MAF Tarakan, RSUD dr Jusuf SK, PMI Tarakan, PMI Malinau, Bapena PPNI Kaltara dan RMPB Kabupaten Malinau.
ADVERTISEMENT
"Saat ini cuaca dilaporkan berawan dengan arah angin Barat Laut-Timur Laut, kecepatan angin 2-25 knot dengan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter," kata Syahril.
Pilot Smart Air sudah ditemukan dalam kondisi selamat. Ia langsung dibawa ke RSUD dr Jusuf SK untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut pada Minggu (10/3).
Pilot pesawat Smart Air yakni Capt. M Yusuf (29) yang merupakan warga Bekasi Selatan. Sedangkan seorang mekanik Deni S (35) asal Pangandaran ditemukan meninggal dunia.
Kedua korban dievakuasi dari lokasi kejadian menggunakan Super Puma H-225M Reg. H-2207.
Sebelumnya pesawat Smart Air dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Jumat (8/2) pukul 08.25 Wita tujuan Binuang, Krayan, Nunukan.