Tim TGPF Turun ke Lokasi Tewasnya Pendeta Yeremia di Intan Jaya, Papua

8 Oktober 2020 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benny Mamoto. Foto: Instagram/@bennyjmamoto
zoom-in-whitePerbesar
Benny Mamoto. Foto: Instagram/@bennyjmamoto
ADVERTISEMENT
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penembakan di Intan Jaya, Papua memulai kerja investigasinya setelah resmi bekerja pada Kamis (1/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pejabat publik hingga upaya pencarian bukti serta penggalian keterangan, terus dilakukan tim setelah tiba di Jayapura dan Intan jaya.
Gerak tim dibagi menjadi dua rombongan berbeda untuk memudahkan proses investigasi di lapangan. Rombongan pertama akan langsung memulai investigasinya di lokasi kejadian, di Kabupaten Intan Jaya.
Sedangkan rombongan kedua akan terbang ke Jayapura untuk mengumpulkan berbagai informasi dari pejabat publik dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua Tim Investigasi Lapangan yang juga bergabung dalam rombongan Intan Jaya, Benny Mamoto mengatakan kedatangan mereka kali ini untuk melakukan investigasi kasus penembakan yang salah satunya menyebabkan Pendeta Yeremia Zanambani meninggal dunia.
Benny mengharapkan nantinya hasil investigasi TGPF dapat meredakan situasi saling tuduh antara TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Sehingga peristiwa penembakan dapat terbuka secara terang melibatkan siapa dan apa motif di baliknya.
ADVERTISEMENT
"Kami jauh-jauh datang ke sini untuk bekerja sepenuh hati agar kasus ini menjadi terang, dengan begitu Tim TGPF Intan Jaya bisa memberikan laporan dan masukan yang tepat untuk pemerintah," ujar Benny melalui rilis yang diterima kumparan, Kamis (8/10).
Untuk Kamis (8/10), Benny dan rombongannya berencana untuk langsung menuju lokasi penembakan yang terletak di Distrik Hitadifa, Intan Jaya, Papua.
Di sana, menurut Benny, tim akan melakukan pemantauan dan proses investigasi tepat di lokasi tempat Pendeta Yeremia dibunuh.
“Tim Intan Jaya akan menuju lokasi penembakan melalui jalur udara dan darat dari Timika,” kata Benny.
Sejak tiba di Timika pada Rabu (7/10) kemarin, tim juga telah bertemu dengan berbagai elemen masyarakat. Sejumlah rapat teknis digelar melibatkan aparat setempat yang nantinya juga akan membantu tim bergerak untuk menghimpun informasi dari saksi-saksi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kelompok investigasi yang berada di Jayapura telah melakukan sejumlah pertemuan dengan tokoh HAM dan pegiat LSM Papua di Bandara Sentani. Mereka juga disebut telah melakukan dialog dan koordinasi dengan jajaran Pemprov Papua, yakni DPRP, Kodam XVII / Cenderawasih, Kepala Kejaksaan Tinggi, Ketua Pengadilan Tinggi, Kabinda, Kepala biro Hukum, dan dipimpin Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua.