Vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Bio Farma

Tim Uji Klinis Unpad: Vaksinasi Belum Bisa Dilakukan pada Januari 2021

12 Desember 2020 12:19 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas  menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin corona Sinovac asal China, telah tiba di Indonesia pada Minggu malam (6/12). Namun, vaksinasi disebut belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Tim Mikrobiologi uji klinis vaksin Unpad, Dr. Sunaryati Sudigdoadi mengatakan proses uji klinis tahap III masih berlangsung. Evaluasi terhadap para relawan pun baru dilakukan pada akhir Januari 2021.
"Sebetulnya evaluasi untuk melihat efikasi dan juga keamanan imun dan sebagainya itu baru finalnya itu di akhir Januari. Namun dari 540 pertama relawan itu kita bisa evaluasi di akhir Januari," kata Sunaryati dalam Diskusi polemik Trijaya FM bertajuk 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Karena sebetulnya kan evaluasi itu dilihat pada relawan setelah mendapatkan dua kali vaksinasi itu akan dilihat pada setelah bulan keenam setelah vaksinasi yang pertama. Itu akan kita evaluasi di akhir Januari," sambungnya.
Karena itu, Sunaryati mengatakan wacana pemberian vaksin di awal bulan Januari kemungkinan tak akan terealisasi. Sebab, kata dia, laporan terkait evaluasi pemberian vaksin kepada relawan baru disampaikan akhir Januari ke BPOM.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang sih kalau saya mendengarkan pada sebagian orang-orang itu semua sudah bilang Januari awal sudah divaksin, itu belum bisa kita laksanakan sebetulnya kalau kita melihat jadwalnya," ujarnya.
Petugas menaikkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac ke atas truk di Bandara Soekarno-Hatta Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Itu memang kita akan berikan laporan ke BPOM tentang efikasinya. Sehingga nanti akan dinilai oleh BPOM, kemudian nanti apakah memang sudah layak. Baru memang di akhir periode setengah itu sudah bisa kita laporkan," jelas Sunaryati.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut saat ini vaksin tengah dalam proses evaluasi oleh BPOM. Lalu, BPOM akan melakukan uji klinis untuk membuktikan keamanan dan khasiat sebelum vaksin didistribusikan.
Luhut pun menargetkan proses vaksinasi akan mulai dilakukan akhir 2020 dan diteruskan pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
“Minggu lalu Indonesia telah menerima 1,2 juta dosis vaksin. Saat ini BPOM melaksanakan pengujian dan juga proses untuk calon vaksin. Nantinya ketika BPOM sudah menyetujui maka kami akan memulai program vaksinasi," kata Luhut, Jumat (11/12).
"Kalau semuanya sesuai rencana, jika Tuhan mengizinkan, kami akan memulai vaksinasi di akhir 2020 ini dan segera akan diikuti dengan vaksinasi di seluruh wilayah pada 2021,” sambungnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten