Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Timbang-Timbang Pendamping Prabowo Jelang Pendaftaran Capres
12 September 2023 9:57 WIB
·
waktu baca 6 menitZannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid bertamu ke kediaman Prabowo Subianto di Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu sore, 6 September 2023. Dalam kunjungan 1,5 jam tersebut, putri kedua Gus Dur itu menyampaikan bahwa Prabowo ada di urutan teratas capres pilihannya.
Yenny merasa punya banyak kesamaan dengan Prabowo. Ia juga menilai Prabowo paham dinamika geopolitik dan memiliki strategi bagus untuk memimpin Indonesia. Namun, Yenny punya satu pesan untuk Prabowo: pilih anak muda jadi cawapres.
Prabowo lantas mengatakan sedang bermusyawarah dengan partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (Gerindra-PAN-Golkar) soal cawapres itu. Ia juga menyebut 3 tokoh muda yang bisa jadi cawapres.
“Erick muda, Gibran muda… Ridwan Kamil oke,” ujarnya.
Menteri BUMN cum Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming sudah lama disebut-sebut sebagai kandidat kuat cawapres Prabowo , tapi tidak dengan Ridwan Kamil, eks Gubernur Jawa Barat yang baru bergabung ke Partai Beringin pada Januari 2023 dan langsung menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Golkar Bidang Penggalangan Pemilih.
Sampai saat ini, Golkar tetap menyorongkan ketua umumnya, Airlangga Hartarto , sebagai cawapres Prabowo.
Nama Erick Thohir di koalisi Prabowo diusung oleh Partai Amanat Nasional. PAN mengajukan sejumlah argumen untuk menopang kelayakan Erick bersanding dengan Prabowo. Pertama, elektabilitas Erick dinilai bagus. Ia kerap masuk top three cawapres pilihan pada berbagai survei.
“Banyak survei, salah satunya dari Indikator Politik, memperlihatkan bahwa cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi adalah Mas Erick Thohir,” kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi di Kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Kamis (7/10).
Hasil survei Indikator Politik 20–24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden memang menempatkan Erick di urutan teratas dengan elektabilitas 18,5%. Menyusul di bawahnya ialah Ridwan Kamil (16,9%) dan Sandiaga Uno (11,8%).
Berikutnya, survei Litbang Kompas 27 Juli–7 Agustus 2023 terhadap 1.364 responden menunjukkan hasil berbeda, namun dengan tokoh yang sama di tiga posisi puncak. Urutan pertama pada survei ini ditempati Ridwan Kamil dengan elektabilitas 8,4%, disusul Sandiaga Uno (8,2%) dan Erick Thohir (8%).
Fakta bahwa Erick selalu masuk tiga besar cawapres pilihan inilah yang membuat PAN optimistis bahwa ia tokoh paling tepat untuk mendampingi Prabowo.
Kedua, Erick punya hubungan akrab dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Ini tercermin dari unggahan foto keduanya di media sosial setahun ke belakang. Mereka kerap bersama dalam berbagai kegiatan formal maupun nonformal.
Ketiga, Erick dipandang sebagai representasi anak muda. Merujuk pada survei Indikator Politik, mayoritas pemilih Erick ialah kelompok milenial (27–42 tahun) dan Gen Z (kurang dari 26 tahun).
Pemilih Erick dari generasi milenial mencapai 20,7%, sedangkan dari gen Z mencapai 26,5%. Angka ini sekaligus menasbihkan Erick sebagai cawapres yang paling banyak dipilih oleh generasi milenial dan Gen Z.
Ketiga, Erick dianggap PAN bisa mewakili Nahdliyin, sebab ia dipercaya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Pengarah Peringatan 1 Abad NU pada 7 Februari 2023 lalu. Selain itu, Erick juga anggota Banser NU. Ia mengikuti Diklatsar Banser pada 2021.
Keempat, Erick dinilai punya latar belakang dan pengalaman lengkap. Menurut Viva, paket lengkap Erick ialah “entrepreneur, teknokrat, dan pegiat olahraga.”
Bagaimanapun, ujar Viva, salah satu poin kesepakatan dalam Piagam Koalisi Indonesia Maju ialah bahwa pemilihan cawapres ditentukan oleh Prabowo. Oleh sebab itu, agar Erick bisa dipertimbangkan serius oleh Prabowo, PAN berniat untuk berkomunikasi intens dengan seluruh parpol anggota koalisi.
Sejauh ini, ujar Sekjen PAN Eddy Soeparno, Prabowo belum memberikan kriteria bakal cawapres yang ia inginkan. Menurutnya, bisa jadi cawapres Prabowo ditentukan last minute jelang pendaftaran capres-cawapres yang kini diusulkan lebih cepat pada 10–16 Oktober 2023, yang artinya sebulan lagi. Namun, bukan tak mungkin keputusan diambil lebih cepat.
Sementara PAN mengajukan Erick, Golkar tetap optimistis dengan peluang Airlangga. Menurut Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono, daya tawar Airlangga adalah kemampuannya di bidang ekonomi.
Ia berpendapat, selama ini Airlangga telah dipercaya memperbaiki sistem ekonomi dengan menjabat sebagai Menko Perekonomian. Pada periode pertama Jokowi pun, Airlangga diberi mandat sebagai Menteri Perindustrian.
Bila Airlangga menjadi cawapres, ujar Dave, pembangunan proyek-proyek strategis nasional yang digarap di masa Jokowi akan terjamin kelanjutannya. Sementara Prabowo yang memiliki latar belakang kuat di sektor pertahanan bisa fokus meningkatkan sistem pertahanan negara, termasuk di perbatasan.
“Untuk mencapai itu semua, butuh sumber daya ekonomi yang besar,” kata Dave di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9).
Mengacu ke sejumlah hasil survei seperti LSI pada Agustus 2023, Airlangga memiliki elektabilitas rendah sebagai cawapres Prabowo. Ia hanya mendapat mengantongi 5,3%, kalah jauh dibanding Erick yang mencapai 15,9%.
Menurut Golkar, saat ini komunikasi antar-ketum partai di dalam koalisi berlangsung dinamis dan intens. Menurut Dave, saat ini seluruh partai koalisi Prabowo terus bernegosiasi untuk menemukan kesepakatan terkait cawapres.
“Komunikasi itu ada, akan tetapi ada yang diumumkan ke publik, ada yang dilakukan secara tertutup. Nanti bila sudah ada kesepakatannya, baru akan disampaikan [terbuka],” kata Dave.
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad berpendapat peluang Erick Thohir lebih kuat dibanding Airlangga Hartarto. Indikasinya adalah tren elektabilitas Erick yang terus naik di berbagai hasil survei.
“Erick Thohir dalam beberapa bulan terakhir ini berhasil memperbaiki popularitas dan elektabilitas di publik. Dari sisi popularitas, secara individual Erick Thohir cukup kompetitif dibanding tokoh-tokoh lain,” kata Saidiman, Jumat (8/9).
Hasil survei LSI pada Agustus 2023 terkait simulasi tiga pasang calon menunjukkan, Prabowo-Erick meriah elektabilitas tertinggi, yakni 36,1%, terpaut tipis dengan pasangan Ganjar-Khofifah di angka 35,1%. Sementara dalam simulasi dua pasang calon, Prabowo juga unggul jika diduetkan dengan Erick Thohir. Elektabilitas Prabowo-Erick unggul 47,1% atas Ganjar-Sandi 41,3%.
Masih menurut survei yang sama, responden menilai bahwa calon yang paling pantas mendampingi Prabowo adalah Erick Thohir dengan tingkat keterpilihan 15,9%. Semetara Airlangga Hartarto berada di posisi 7 dengan elektabilitas 5,3%.
Elektabilitas Airlangga terlihat tidak berpengaruh terhadap Prabowo—tidak menambah ataupun mengurangi suara Prabowo. Meski demikian, posisinya sebagai Ketua Umum Golkar adalah penting karena Gerindra membutuhkan suara Partai Beringin untuk bisa berlayar ke Pilpres 2024.
“Gerindra tidak bisa mengusung Prabowo seorang diri untuk jadi capres. Dia membutuhkan partai lain. Oleh karena itu posisi Airlangga jadi kuat [di koalisi]” tutur Saidiman.
Sebetulnya, menurut Saidiman, cawapres potensial lain untuk Prabowo ialah Ridwan Kamil. Tetapi ia melihat kecil kemungkinan Emil akan dipilih Prabowo, sebab Emil adalah kader baru Golkar yang posisinya tentu di bawah Airlangga.
Sementara nama lain seperti Gibran juga dipandang kecil peluangnya. Terlebih, Gibran masih terbentur syarat usia cawapres karena ia belum 40 tahun. Ia juga punya risiko politik jika keluar dari PDIP yang selama ini menaunginya.
Lagipula, ujar Saidiman, “Kalau Prabowo mengambil [cawapres] di luar koalisinya, PAN dan Golkar bisa hengkang.”