Timeline Kedatangan Bulk Vaksin Corona Sinovac hingga Juni 2021

29 Maret 2021 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1). Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1). Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
ADVERTISEMENT
PT Bio Farma selaku BUMN yang ditunjuk untuk memproduksi vaksin corona sudah menerima total 53 juta dosis bulk (bahan baku) Sinovac. Jumlah ini berasal dari lima kali kedatangan secara bertahap sejak Januari 2021.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, menuturkan pihaknya masih akan menunggu kedatangan jutaan bulk lagi, sesuai kontrak yang telah disepakati pemerintah dengan perusahaan Sinovac.
"Kita juga lagi dalam proses untuk menambah sekitar 120 juta dosis bahan baku berikutnya, [sedang] dalam proses negosiasi. Sehingga total nanti bahan baku yang akan masuk ke indonesia itu sekitar 260 juta dosis bahan baku atau bulk yang kita datangkan dari Sinovac," jelas Honesti dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (29/3).
Rencananya, pada April mendatang, Indonesia akan kembali kedatangan dua kloter dosis vaksin Sinovac, yang masing-masing akan direncanakan membawa 10 juta bulk.
Jadwal kedatangan vaksin Sinovac. Foto: Bio Farma
"Di bulan April ini akan ada dua kali kedatangan bahan baku, yaitu lebih kurang sebesar 16 juta dosis, 20-30 juta dosis, diharapkan akan bisa datang di bulan April ini. Di minggu pertama April dan juga nanti di minggu ketiga atau minggu ke-4 April," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Honesti menuturkan, semua bulk yang tiba di Indonesia ini akan diproduksi oleh PT Bio Farma. Bahkan, pada April nanti, pihaknya bakal segera mengaktifkan fasilitas produksi kedua, sehingga pembuatannya bisa lebih banyak lagi.
Vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Menurutnya, fasilitas produksi yang baru ini sudah mendapatkan sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari BPOM pekan lalu.
"Sehingga kalau sebelumnya kapasitas produksi Bio Farma itu per bulannya sekitar 10-12 juta dosis. Mulai April kita akan kan di atas 25 juta dosis per bulan karena ada dua fasilitas produksi yang akan segera difungsikan," ungkap Honesti.
"Diharapkan nanti akan bisa memastikan suplai vaksinasi untuk program pemerintah. Karena dari bahan bakunya juga kita sudah punya schedule, dan juga dengan adanya pabrik yang segera dioperasikan ini akan memastikan pasokan suplai vaksin untuk rencana program vaksinasi pemerintah," tutup dia.
ADVERTISEMENT