Timnas AMIN Sebut Jokowi dan Kabinet Sekarang Pusing: Penjara Menanti Mereka

27 Desember 2023 15:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
Alumni HMI Abdullah Hehamahua memberikan sambutan pada acara Deklarasi Dukungan Keluarga Besar HMI kepada Anies- Cak Imin, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Alumni HMI Abdullah Hehamahua memberikan sambutan pada acara Deklarasi Dukungan Keluarga Besar HMI kepada Anies- Cak Imin, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Dewan Penasihat Timnas AMIN, Abdullah Hehamahua, menyebut Presiden Jokowi dan kabinet Indonesia Maju saat ini sedang dalam posisi pusing.
ADVERTISEMENT
"Sebagai mantan penasihat KPK selama 8 tahun, saya tahu bahwa kenapa presiden sekarang dan kabinetnya serba pusing dan pening," kata Abdullah dalam acara deklarasi dukungan Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Swasana Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).
Abdullah Hehamahua menjadi salah satu dari 11 inisiator alumni HMI yang tergabung dalam Keluarga Besar HMI dan mendukung paslon nomor urut 01.
Abdullah menjelaskan Jokowi serta kabinetnya sedang pusing karena akan masuk penjara. Hanya saja, ia tidak merinci alasan presiden dan kabinetnya akan masuk penjara.
"Karena Insyaallah penjara akan menanti mereka," ucapnya.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas membahas antisipasi dan kesiapan dalam menghadapi ancaman fenomena iklim El Nino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Abdullah menuturkan, karena alasan itulah akhirnya presiden dan jajarannya berusaha menggagalkan Anies-Imin sebagai presiden dan wakil presiden.
"Karena itu maka harus dilakukan semua usaha agar supaya AMIN gagal jadi presiden dan wakil presiden, dengan segala macam cara rekayasa, tapi percaya lah dalam surat Al-mulk yang dibacakan oleh qori kita tadi, menjelaskan dengan jelas, bahwa Allah yang punya otoritas untuk mengangkat seseorang dan menurunkan seseorang," tandas dia.
ADVERTISEMENT